Foto : Senja /Nova Eliza |
Teruntuk diriku, terima kasih telah bertahan sejauh ini, sudah mau berjuang bersama, sudah kuat bertahan menopang tubuh yang hampir tumbang, menyembunyikan kesedihan dihadapan orang-orang hanya tak ingin terlihat rapuh. Terima kasih sudah bersabar tanpa pudar, jatuh merangkak lalu tersungkur, dan kemudian bangkit kembali, melalui setiap proses kedewasaan tanpa ratapan. Terima kasih selalu teguh meyakinkan tubuh untuk menghadapi semuanya tanpa mengeluh, sekali lagi terima kasih.
Setiap orang menghadapi rasa sakit dengan cara yang berbeda. Ada yang menangis sejadinya, ada yang dibawa tidur, ada yang memilih bersembunyi dibalik tawa, dibalik sibuknya, insomnianya, dan ada yang paham caranya sembuh karena sudah terlalu kenal pola lukanya. Percayalah diri, semua itu bagian proses dari tubuh untuk menguatkan hatinya. Jangan menyerah sekarang. Karena kamu tidak harus selalu baik-baik saja. Lepaskan, tidak semua rasa sakit yang kau rasakan adalah untuk dibawa.
Kepada diri sendiri, ketahuilah. Memang tidak setiap hari hal-hal yang menyenangkan dan menenangkan akan datang. Memang tidak selalu kita temui dunia ini terlihat indah. Kadang dunia terlihat jahat dan terasa menakutkan. Tapi bukan berarti kamu tidak berhak merasa aman. Tenang jadilah berani, pahami kalau kamu tidak sendiri. Ada Allah yang menemani.
Pahamkan hati dan pikiran, bahwa hal-hal sedih ini takkan lama, hujan deras ini akan reda. Tetaplah menjadi manusia versi terbaikmu setiap hari. Badan boleh lelah, mata boleh basah, tapi hati jangan pernah menyerah. Buatlah mata ini senantiasa memandang segalanya dengan bijaksana. Jalani saja perasaan apapun saat ini. Dan ingat, ini tidak apa-apa. Bentar lagi, sabar aja. Ada hal indah yang menunggu kita.
Terima kasih diri, karena sudah mau mencoba :)
Komentar
Posting Komentar