Langsung ke konten utama

Orangtua Peduli, Anak Tumbuh Percaya Diri

Sepenting apa kepercayaan diri perlu dimiliki?
Percaya diri/foto: primaindisoft.com

Mungkin ini pertanyaan krusial yang paling sering melintas di kepala kita. Faktanya, kepercayaan diri itu penting karena hidup kita dan anak kita sedikit banyak ditentukan sebesar apa kepercayaan diri yang dia miliki. Kepercayaan diri membantu anak untuk menghadapi kemunduran, tekanan teman sebaya, dan tantangan lain yang mereka hadapi dalam hidup. Anak dengan rasa percaya diri yang sehat merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan anak yang kurang percaya diri merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri.
Oleh karena itu, periode anak di bawah usia lima tahun (balita) adalah masa periode emas. Ini waktu dimana anak tumbuh baik fisik, kognitif maupun sosio emosional. Untuk itu orangtua yang hebat harus memiliki kesiapan dan memahami tujuan pengasuhan agar dapat menjadikan anak yang memiliki kepercayaan diri yang positif dan bernilai baik. 
Berikut ini beberapa tips bagaimana orangtua dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak agar anak dapat menghadapi tantangan yang dihadapinya:
1. Bersiap menjadi Orangtua
Calon ayah dan ibu harus mengenal 8 (delapan) fungsi keluarga dengan baik, yaitu fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, fungsi lingkungan

2. Memahami Peran Orangtua
Orangtua hebat mengasuh bayi sendiri agar dekat secara emosional. Orangtua juga memahami konsep, tujuan dan pola pengasuhan anak yang baik, penuh kasih sayang dan berkualitas

3. Memahami Konsep Diri Orangtua
Konsep diri adalah gambaran diri seseorang tentang ciri-ciri yang dimilikinya. Dua hal yang harus dilakukan yaitu positif terhadap diri sendiri dan penghargaan atas ciri positif atau prestasi yang dimilikinya.

4. Melibatkan Peran Ayah
Ayah tidak sebatas pencari nafkah dan pelindung keluarga, tapi terlibat juga dalam pengasuhan. Ayah hadir semenjak mendampingi kehamilan, merawat bayi, dan berkomunikasi yang baik dengan anak

5. Mendorong Tumbuh Kembang Anak
Pertumbuhan yaitu perubahan ukuran dan bentuk tubuh atau anggota tubuh. Sedangkan perkembangan fokus pada pertumbuhan mental, termasuk kecerdasan, tingkah laku dan budi pekerti

6. Membantu Tumbuh Kembang Balita
Orangtua hebat dapat memenuhi kebutuhan anak akan makanan bergizi, menjaga kesehatan dan interaksi dan stimulasi yang baik

7. Menjaga Anak dari Pengaruh Media
Bantu anak kita agar tidak berhubungan terlalu lama dengan televisi, smartphone, aplikasi games, internet, media sosial, dan hal lain yang berkaitan dengan teknologi.

8. Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita
Orangtua hebat harus tahu cara memperkenalkan pengetahuan reproduksi kesehatan pada anak dan menjaga dia dari dorongan seksual sejak dini

9. Membentuk Karakter Anak Sejak Dini
Orangtua harus membentuk karakter anak baik tentang pengetahuan, perasaan dan perilaku tentang moral

Nah, gimana nih para ayah dan bunda sudah pada tahu yaa, menumbuhkan rasa percaya diri pada anak sejak dini itu sangat penting. pastinya dimulai dari kepedulian orangtua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. 

Yuk jadi Orangtua Peduli, Agar Anak Tumbuh Percaya Diri 😊



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menepilah

Menepi atau berhenti Seberapa keraspun kita menjaga langkah agar tidak menyerah, ternyata memaksakannya berjalan adalah sebuah kesalahan. Menuntutnya sempurna tanpa cela adalah sebuah keegoisan. Menepilah, jika rasanya raga telah penat untuk melangkah atau hati rasanya perlu diberi jeda untuk merebah. Ada kalanya kita gigih berlari, namun ada saatnya juga kita sejenak berhenti. Untuk melepas penat, meluruskan kembali niat, juga melihat kompas bila mungkin kita tersesat. Menepilah sejenak. Kemudian jika rasanya tenaga telah terisi, kembalilah untuk melangkah lagi. Penat bukan untuk banyak mengeluh, namun ia perlu istirahat untuk sejenak hening dari segala riuh. Aku percaya, ujian yang berat itu diam-diam mengupgrade diri kita, mungkin kita gak akan nyangka, ujian yang melelahkan saat ini yang memberatkan saat dijalani, semuanya bukan Allah berikan tanpa tujuan. Yang kita rasakan saat ini mungkin emang beratnya aja. Tapi ketahuilah di masa depan saat kita sudah melaluinya, kita akan sada

Bagaimana Kita Tahu Kalau Anak Stunting?

Bagaimana Kita Tahu Kalau Anak Stunting? Mengukur tinggi badan anak Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami masalah gizi yang kronis atau tidak, kita harus mengukur tinggi badannya.  M engapa tinggi badan dan bukannya berat badan? Berikut penjelasan sederhananya.  Berat badan itu gampang naik turun. Kasih makan banyak selama seminggu, berat badan anak bertambah. Kena diare sehari, berat badan turun. Kasih makan bagus lagi, naik lagi. Berat badan itu sensitif, tapi tidak dengan  tinggi badan. Tinggi badan kurang sensitif. Anak  yang pendek tidak bisa langsung jadi tinggi dengan  diberi makanan bergizi dalam seminggu atau sebulan.  Perubahan tinggi badan terjadi dalam waktu lama.  Kalau anak mengalami masalah gizi yang lama,  tubuhnya menjadi pendek dan mengatasinya perlu  waktu lama. “Stunting adalah masalah gizi yang berlangsung lama (kronis), maka lebih tepat diukur dari tinggi badan.” Untuk menentukan apakah anak mengalami stunting, kita menggunakan Tabel PB/ U (Standar Panja

Cegah Stunting, Itu Penting!

Apa sih Stunting itu? Foto: pengertian Stunting/ Created: Nova Eliza Stunting adalah pendek. Dikatakan pendek karena  tinggi tubuhnya berada dua standard deviasi di bawah  rata-rata.  Tubuh anak yang stunting akan lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain seusianya.  Keadaan ini merupakan bentuk gagalnya  pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis  yang terjadi dalam masa yang panjang, terutama pada  1.000 hari pertama kehidupannya (1000 HPK).  Selain  fisik yang pendek. Dalam jangka pendek anak stunting  terhambat perkembangan kognitif atau  kecerdasannya. Dan dalam jangka panjang, stunting  berpotensi membuat postur tubuh  tumbuh tidak optimal, meningkatkan  resiko kegemukan (obesitas), mudah  sakit dan penurunan kesehatan  reproduksi. Perkembangan kognitif dan tumbuh-kembang fisik yang tidak optimal akan menyebabkan kurang berprestasi di sekolah dan tidak optimal produktivitas kerjanya dimasa mendatang.  Kini Stunting menjadi salah satu masalah yang cukup membahayakan, t