Langsung ke konten utama

Ku Berharap Mimpi Ini Nyata


Mimpi malam itu masih sangat jelas ku ingat betapa cantik dan merdunya suara mama memanggil namaku.

Dari kejauhan ku lihat ada cahaya putih yang begitu menyilaukan, di tengah-tengah gemerlap cahaya terdengar suara "Ovaaa, anakku" seperti itulah biasa mama memanggil namaku dulu.

Wajahnya yang begitu cantik, senyumnya yang sangat indah serta tubuhnya dikelilingi sinar yang menakjubkan membuatku langsung terpana tak percaya bisa bertemu mama di malam itu. Pakaiannya yang serba putih pun menambah keindahan pertemuan kami saat itu.

Dengan perasaan senang kami berlari untuk saling menghampiri, berpegangan tangan hingga berpelukan sampai akhirnya mama berkata "Ovaaa, mama rinduu, mama sayaang kali sama ovaa, maafin mama yaa nak"

Akupun tak kuasa menahan tangis sambil menjawab "iyaa mam, Ova pun rinduuuu sekali sama mama" 

Sungguh menangis tersedu-sedu merasa tidak percaya bisa berada dipelukan mama malam itu. Setelah dua tahun kepergiannya aku tidak pernah lagi merasakan kehangatan seperti itu.

Sambil terus memeluk aku bertanya, menanyakan semua hal yang aku fikirkan selama di tinggal mama.
"Mama, gimana kabarnya, bahagia di sana?"
"Iya mama bahagia di sini"
"Apa mama sudah di Syurga sekarang?"
"Mama belum di Syurga, tapi mama sudah dapat tiket untuk ke Syurga. Nanti ke Syurga jika sudah waktunya tiba"

Mendengar itu akupun menangis lega bahagia, tetap saling memeluk dan mengusap. Sambil terisak aku berkata "Ova akan jadi orang baik, biar bisa masuk Syurga dan bisa bertemu mama di sana"

Jawab mama dengan lembut "Iya nak, InsyaAllah nanti kita bertemu lagi di Syurga"

Setelah mengatakan itu seolah-olah mama menghilang dengan sendirinya, pergi tidak tahu kemana. Aku sudah tidak ada lagi dalam pelukannya, mencari-cari dan kembali kehilangan arah. Lalu aku terbangun dari tidurku dan tersadar dari mimpiku. Mengingatkanku bahwa semua yang terjadi hanya mimpi. Mimpi yang sangat ingin kuulangi, tapi tak punya daya untuk kulakoni.

Mimpi ini sangat berarti dan selamanya mama tetap di hati. Meski kita tidak pernah bertemu lagi sampai saat ini, seakan-akan mimpi ini menjadi pertemuan terakhir kita sampai nanti bertemu kembali di Syurga. InsyaAllah pertemuan dengan mama akan tetap selalu ku nanti.

Ku berharap mimpi ini nyata dan mama beneran sudah bahagia di sana. Mama berada di tempat terindah bersama orang-orang sholeh sholeha. Aamiin yaa Rabbal'alamin, Al-Fatihah untuk mama 🤲🤗

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menepilah

Menepi atau berhenti Seberapa keraspun kita menjaga langkah agar tidak menyerah, ternyata memaksakannya berjalan adalah sebuah kesalahan. Menuntutnya sempurna tanpa cela adalah sebuah keegoisan. Menepilah, jika rasanya raga telah penat untuk melangkah atau hati rasanya perlu diberi jeda untuk merebah. Ada kalanya kita gigih berlari, namun ada saatnya juga kita sejenak berhenti. Untuk melepas penat, meluruskan kembali niat, juga melihat kompas bila mungkin kita tersesat. Menepilah sejenak. Kemudian jika rasanya tenaga telah terisi, kembalilah untuk melangkah lagi. Penat bukan untuk banyak mengeluh, namun ia perlu istirahat untuk sejenak hening dari segala riuh. Aku percaya, ujian yang berat itu diam-diam mengupgrade diri kita, mungkin kita gak akan nyangka, ujian yang melelahkan saat ini yang memberatkan saat dijalani, semuanya bukan Allah berikan tanpa tujuan. Yang kita rasakan saat ini mungkin emang beratnya aja. Tapi ketahuilah di masa depan saat kita sudah melaluinya, kita akan sada...

Terima Kasih untuk Diriku

Foto : Senja /Nova Eliza Teruntuk diriku, terima kasih telah bertahan sejauh ini, sudah mau berjuang bersama, sudah kuat bertahan menopang tubuh yang hampir tumbang, menyembunyikan kesedihan dihadapan orang-orang hanya tak ingin terlihat rapuh. Terima kasih sudah bersabar tanpa pudar, jatuh merangkak lalu tersungkur, dan kemudian bangkit kembali, melalui setiap proses kedewasaan tanpa ratapan. Terima kasih selalu teguh meyakinkan tubuh untuk menghadapi semuanya tanpa mengeluh, sekali lagi terima kasih. Setiap orang menghadapi rasa sakit dengan cara yang berbeda. Ada yang menangis sejadinya, ada yang dibawa tidur, ada yang memilih bersembunyi dibalik tawa, dibalik sibuknya, insomnianya, dan ada yang paham caranya sembuh karena sudah terlalu kenal pola lukanya. Percayalah diri, semua itu bagian proses dari tubuh untuk menguatkan hatinya. Jangan menyerah sekarang. Karena kamu tidak harus selalu baik-baik saja. Lepaskan, tidak semua rasa sakit yang kau rasakan adalah untuk dibawa. Kepada d...