Langsung ke konten utama

Keindahan Danau Terluas Kedua di Aceh, Danau Bungara

Keindahan Danau Bungara Kabupaten Aceh Singkil, Aceh /Foto: Nova Eliza

Ungkapan "Singkil adalah negeri seribu pesona" ternyata benar adanya. Selain terkenal dengan Keindahan Pulau Banyak yang mampu memanjakan mata, ternyata di bumi Syekh Abdurrauf As-Singkily ini juga terdapat Danau Bungara yang merupakan danau terluas kedua di Aceh. Tepatnya berada di Kecamatan Kota Baharu, Kabupaten Aceh Singkil.

Pesona Danau Bungara ini pun tak kalah indah dari Danau Lut Tawar, Aceh Tengah yang merupakan danau terluas pertama di Provinsi Aceh. Nama Danau Bungara itu sendiri merupakan nama salah satu gampong dan sekaligus Ibu Kota Kecamatan Kota Baharu. Danau yang memiliki luas 85.6 hektar (ha) ini dikelilingi oleh empat kampung di Kecamatan Kota Baharu.
Perjalanan ke Danau Bungara sekitar 55 KM atau membutuhkan waktu tempuh 2 jam dari pusat Kota Singkil. Padahal pagi itu, langit sedikit tidak bersahabat awan gelap perlahan berkumpul menyelimuti matahari, namun rasa penasaran saya tetap menuntun dan mamaksa untuk menjajaki danau tersebut. Akses jalan yang masih berbatu dan berdebu menjadi tantangan tersendiri menuju ke lokasi. Kelelahan seketika sirna melihat keindahan alam yang tiada duanya. Cantik Bangett!
Bungki Pelempoh Leja (Bahasa Singkil) artinya Perahu Pelepas Lelah /Foto: Nova Eliza

Disini para pengunjung bisa berkeliling danau dengan perahu yang di rakit sendiri oleh warga setempat, namanya "Bungki Pelempoh Leja" (bahasa Singkil) artinya Perahu pelepas lelah/penat. Cukup membayar 10.000 rb/orang kita bisa menikmati keindahan danau secara keseluruhan. Sensasi keliling naik bungki tidak melulu melihat hamparan air dan sembulan pulau, tetapi kita juga bisa bercengkarama dengan nelayan yang tengah beraktivitas. Keindahan panorama Danau Bungara menjadi sempurna ketika banyaknya warga yang sedang mencoba keberuntungan memancing ikan di setiap sudut danau.

Katanya, sesekali pemancing atau nelayan mendapatkan jenis ikan laut. Kok bisa ya?. Menurut legenda, masyarakat setempat juga menyakini bahwa di dasar danau terdapat lubang yang menghubungkan antara Danau Bungara dengan Anak Laut Gosong Telaga, Singkil Utara yang berjarak kurang lebih 50 Km. Hal inilah yang menyebabkan ikan laut atau ikan air asin pun sesekali ditemukan di danau ini.
Menyaksikan panorama alam Danau Bungara naik bungki /Foto: Nova Eliza
Setelah puas berkeliling danau naik Bungki, hujan pun turun dengan derasnya, seakan ia berbisik "sudah cukup, duduk dan nikmatilah panorama ini". Keindahan yang teramat memukau mampu memecahkan penat kerja yang sudah lama tertabung. Nyanyian suara hujan menjadi penutup yang sempurna petualangan kami hari ini.

Meskipun wisata Danau Bungara ini masih dikelola sendiri oleh warga kampung sekitar dan masih belum ada sentuhan dari Pemerintah Kabupaten setempat. Namun, potensi alami keindahan Danau Bungara ini sudah sangat menjanjikan untuk tujuan berwisata. Sayangnya, keindahan danau terluas kedua di Aceh ini masih belum ter-explore oleh masyarakat luas.

Yuk, cobain juga sensasi keliling danau naik bungki.!!


Komentar

  1. Danau Bungaran memang indah tapi pernahkah anda datang ke Danau Paris dan Danau Pinang yang masih terletak di Aceh Singkil, yang mana Kedua Danau Ini berada di Ujung Perbatasan Kabupaten Aceh Singkil Propinsi ACEH dengan Kabupaten Tapanuli Tengah Propinsi Sumatra Utara, Anda Merasa penasaran bukan ? Silahkan kunjungi lokasinya yg terletak di Ibu kota Kecamatan Danau Paris ( Biskang Kabupaten Aceh Singkil Propinsi ACEH. Jarak tempuh lebih kurang 1 jam dari Desa Biskang ( 3 Km)..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah, selanjutnya kita ulas tentang Danau Pinang yaa, saya sudah sempat berkunjung ke Danau Paris, hanya saja belum sampai ke danaunya.
      Terima Kasih :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menepilah

Menepi atau berhenti Seberapa keraspun kita menjaga langkah agar tidak menyerah, ternyata memaksakannya berjalan adalah sebuah kesalahan. Menuntutnya sempurna tanpa cela adalah sebuah keegoisan. Menepilah, jika rasanya raga telah penat untuk melangkah atau hati rasanya perlu diberi jeda untuk merebah. Ada kalanya kita gigih berlari, namun ada saatnya juga kita sejenak berhenti. Untuk melepas penat, meluruskan kembali niat, juga melihat kompas bila mungkin kita tersesat. Menepilah sejenak. Kemudian jika rasanya tenaga telah terisi, kembalilah untuk melangkah lagi. Penat bukan untuk banyak mengeluh, namun ia perlu istirahat untuk sejenak hening dari segala riuh. Aku percaya, ujian yang berat itu diam-diam mengupgrade diri kita, mungkin kita gak akan nyangka, ujian yang melelahkan saat ini yang memberatkan saat dijalani, semuanya bukan Allah berikan tanpa tujuan. Yang kita rasakan saat ini mungkin emang beratnya aja. Tapi ketahuilah di masa depan saat kita sudah melaluinya, kita akan sada

Bagaimana Kita Tahu Kalau Anak Stunting?

Bagaimana Kita Tahu Kalau Anak Stunting? Mengukur tinggi badan anak Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami masalah gizi yang kronis atau tidak, kita harus mengukur tinggi badannya.  M engapa tinggi badan dan bukannya berat badan? Berikut penjelasan sederhananya.  Berat badan itu gampang naik turun. Kasih makan banyak selama seminggu, berat badan anak bertambah. Kena diare sehari, berat badan turun. Kasih makan bagus lagi, naik lagi. Berat badan itu sensitif, tapi tidak dengan  tinggi badan. Tinggi badan kurang sensitif. Anak  yang pendek tidak bisa langsung jadi tinggi dengan  diberi makanan bergizi dalam seminggu atau sebulan.  Perubahan tinggi badan terjadi dalam waktu lama.  Kalau anak mengalami masalah gizi yang lama,  tubuhnya menjadi pendek dan mengatasinya perlu  waktu lama. “Stunting adalah masalah gizi yang berlangsung lama (kronis), maka lebih tepat diukur dari tinggi badan.” Untuk menentukan apakah anak mengalami stunting, kita menggunakan Tabel PB/ U (Standar Panja

Cegah Stunting, Itu Penting!

Apa sih Stunting itu? Foto: pengertian Stunting/ Created: Nova Eliza Stunting adalah pendek. Dikatakan pendek karena  tinggi tubuhnya berada dua standard deviasi di bawah  rata-rata.  Tubuh anak yang stunting akan lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain seusianya.  Keadaan ini merupakan bentuk gagalnya  pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis  yang terjadi dalam masa yang panjang, terutama pada  1.000 hari pertama kehidupannya (1000 HPK).  Selain  fisik yang pendek. Dalam jangka pendek anak stunting  terhambat perkembangan kognitif atau  kecerdasannya. Dan dalam jangka panjang, stunting  berpotensi membuat postur tubuh  tumbuh tidak optimal, meningkatkan  resiko kegemukan (obesitas), mudah  sakit dan penurunan kesehatan  reproduksi. Perkembangan kognitif dan tumbuh-kembang fisik yang tidak optimal akan menyebabkan kurang berprestasi di sekolah dan tidak optimal produktivitas kerjanya dimasa mendatang.  Kini Stunting menjadi salah satu masalah yang cukup membahayakan, t