Foto: Nova Eliza |
Terkadang Allah perlu gelapkan dunia kita sejenak, agar kita bisa melihat cahaya-Nya dengan jelas. Wajar saja perasaan sedih, kecewa, tersesat dan tak tau arah tiba-tiba sangat mendominasi di saat putus cinta. Kehilangan arah dan tak tahu harus kemana terkadang menjadi masalah utama saat di landa masalah. Pilihannya hanya dua, tetap berdiam diri tanpa memperbaiki atau mencoba menggali potensi diri untuk menyemangati dan membuktikan pada diri bahwa kita bisa menjadi lebih lagi.
Ingin rasanya mencoba menulis tentang apa saja yang sudah dan yang pernah dijalani, agar suatu hari nanti jika di landa sedih lagi bisa membuka kembali tulisan-tulisan yang sudah pernah ditulis untuk menjadi penyemangat diri sendiri. Tapi saat itu, rasanya masih terlalu malu dan tidak berani untuk memulai, hingga ingin menulis yang terus menjadi angan. Sampai akhirnya tiba-tiba Allah hadirkan teman. Teman untuk meretas rasa kesepian, temen untuk bisa mengajarkan, dan teman yang membawa paksa keluar dari zona nyaman dan keputus-asaan. Teman yang mencoba kuatkan untuk memulai menulis tentang semua yang ingin disampaikan, hingga "Rangkuman Sebuah Perjalanan" menjadi pilihan deskripsi tulisan di Blog dan Vlog kesayangan.
Berbadan kurus, bertubuh tinggi, berkulit putih dan berambut ikal, begitulah sosok yang aku lihat dari foto-foto di media sosialnya. Paras wajah yang tampan dan sifat yang menawan begitulah yang aku baca dari komentar foto-foto di Instagramnya. Lahiran 1997, masih terbilang muda jika sudah sukses di dunia maya.
Anehnya, padahal baru saja kenal tapi serasa sudah lama mengenal. Saling berbagi pengalaman dan ngobrol tanpa harus bawa perasaan. Bisa saling blak-blakan ngga harus kode-kodean. Teman seperti inilah yang terkadang aku butuhkan, berbicara dengan apa adanya dan bukan karena ada apanya, tak jarang aku juga suka tertawa dengan tingkah polosnya, yang masih begitu natural untuk di bilang sengaja diperankan. "Sangat mirip dengan tingkah adekku sendiri" batinku menyebut.
Anehnya, padahal baru saja kenal tapi serasa sudah lama mengenal. Saling berbagi pengalaman dan ngobrol tanpa harus bawa perasaan. Bisa saling blak-blakan ngga harus kode-kodean. Teman seperti inilah yang terkadang aku butuhkan, berbicara dengan apa adanya dan bukan karena ada apanya, tak jarang aku juga suka tertawa dengan tingkah polosnya, yang masih begitu natural untuk di bilang sengaja diperankan. "Sangat mirip dengan tingkah adekku sendiri" batinku menyebut.
Perkenalan yang dimulai dengan pertanyaan "bagaimana tips dan trik lulus ujian SKB" berlanjut menjadi "bagaimana agar bisa menjadi PKB". Hahaha, aku doakan semoga lulus juga dan bisa menjadi rekan kerja, adek junior!. Ternyata Allah begitu cinta, mendatangkan seseorang yang tidak kita sangka-sangka. Siapa yang tahu ternyata bocah ini adalah Blogger dan Vlogger muda.
Karenanya aku lebih berani untuk berbuat, lebih yakin untuk melangkah dan lebih bisa untuk memulai yang selama ini sudah diagendakan, namun belum bisa diwujudkan karena kurangnya keyakinan dan kepercayaan terhadap kemampuan. Detik ini aku baru sadar, ternyata hadirnya dia bukan tanpa ketidaksengajaan melainkan bentuk rencana Tuhan sebagai pertolongan untuk mengajarkan.
Sayangnya kita belum pernah berjumpa, hanya berkomunikasi via sosial media. Semoga nantinya kita bisa tatap muka walaupun hanya sekedar tegur sapa. Terima kasih karena sudah ada.
Sayangnya kita belum pernah berjumpa, hanya berkomunikasi via sosial media. Semoga nantinya kita bisa tatap muka walaupun hanya sekedar tegur sapa. Terima kasih karena sudah ada.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAamiinnn
Hapus