Foto : Bunga Eldeweis/ Nova Eliza |
Sudah cukup lama berharap. Sudah cukup lama berdoa. Sudah cukup lama bilang semoga. Sudah cukup lama mendamba. Sudah cukup lama menjalin kisah. Namun semudah itu kamu melangkah jauh untuk tinggalkan luka, kamu lebih memilih menyerah daripada menunjukkan janji-janji yang sudah terlanjur kamu bawa. Tapi anehnya kamu tidak bilang apa-apa, hanya diam membisu dan berbalik arah.
Aku terpaku, terpangga seakan yang disaksikan hanya ilusi belaka. Tapi aku sadar bahwa yang dirasa memang begitu adanya, kenyataan kita tak lagi bersama. Kisah yang sudah terjalin lama bahkan tahunan lamanya belum tentu selalu menjanjikan akhir bahagia, masih bisa seketika berubah menjadi luka. Sungguh aku tak pernah menyesali semua ini, atas segalanya yang telah terjadi. Meski pada akhirnya, aku kalah dengan perasaaanku sendiri namun bukan berarti aku tidak mampu berjalan lebih jauh lagi.
Awalnya mungkin kota terasa sepi tanpa hangat sapamu. Gemersik angin tak lagi terdengar merdu tanpa tawa dan candamu. Namun kukuatkan hati dan tetap memohon kepada Ilahi untuk tetap bertahan dari rasa sepi yang masih kunikmati ini. Meski terkadang rindu datang tiba-tiba membuatku tak kuasa untuk menahan air mata.
Dulunya aku mengira, kamu telah meninggalkanku. Tapi aku sadar, kamu hanya berjalan menjemput takdirmu sendiri. Sungguh tidak ada yang meninggalkanku. Hanya saja kita masih butuh waktu untuk sabar menunggu. Menunggu jodoh masing-masing yang telah Allah pilih dan siapkan untuk kita, yang pasti itu lebih baik bagimu dan juga bagiku.
Meskipun aku masih cinta, tapi aku pasrah dengan keadaan yang ada bahwa mungkin nantinya kita tidak pernah bisa bersama, hanya sekedar pernah berbagi kisah yang sama.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNgelantur mas nya😂
HapusJanji itu awan, menepati janji itu hujan - karena sudah mendung belum tentu hujan😔