Langsung ke konten utama

Day 8 : Sebatas Pernah Ada

Foto: Nova Eliza

Kukira aku jadi pemenang, tapi ternyata terbuang. Kukira aku adalah inginmu, tapi ternyata aku hanya pengganggu. Dengan begini, kamu membuktikan bahwa aku sepenuhnya keliru. 

Awalnya mungkin aku rapuh, hancur, dan kecewa akan semua sikap akhirmu kepadaku, tiba-tiba menjauh tanpa penjelasan, ditanya malah marah kemudian, pergi meninggalkan tanpa alasan. Ditinggal pergi malah datang menghampiri, bertingkah semaumu itu memang keahlianmu.

Terjebak dalam keraguan itu harusnya cukup kamu dan dirimu saja yang tahu, tak perlu ikut aku juga kedalamnya. Memutuskan untuk tidak melanjutkan tak akan menjadi masalah jika dibaluti dengan penjelasan. Menjadi asing dengan sengaja akan jauh lebih baik daripada sengaja meninggalkan tanpa kepastian. Apapun itu perlu diputuskan dengan matang.

Meskipun begitu aku akan tetap bersyukur karena pernah mengenal dirimu, pernah menjadi bagian- bagian di hidupmu, pernah menemani hari-hari mu, pernah menjadi peluk yang menghangatkanmu, pernah menjadi sesuatu yang kau sebut cinta. Setidaknya aku pernah merasakan itu semua. Terima kasih karena telah pernah memberikan kesempatan itu padaku. 

Kita hanya bisa merencanakan, Allah yang menentukan. Melawan takdir bukanlah kodrat kita sebagai insan, menerima ketentuan itulah keikhlasan dalam penantian. Namun jika suatu saat nanti kamu melihatku dibahagiakan oleh seseorang yang bukan kamu, percayalah bahwa aku pernah memberikan kesempatan itu padamu tapi kamu lebih memilih untuk melewatkanku.

Terima kasih karena pernah mengisi hari-hari, aku pergi dengan hati yang patah dan rasa yang belum mati. Setidaknya aku pernah dibahagiakan olehmu meskipun hanya sebatas pernah ada.
Sampai jumpa!

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aseeeekkk, semakin bijak mas-mas jasa sewa pundak ini😂
      Kereeennn

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. waahh, saya kok terharu
      ada tissu? :D

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menepilah

Menepi atau berhenti Seberapa keraspun kita menjaga langkah agar tidak menyerah, ternyata memaksakannya berjalan adalah sebuah kesalahan. Menuntutnya sempurna tanpa cela adalah sebuah keegoisan. Menepilah, jika rasanya raga telah penat untuk melangkah atau hati rasanya perlu diberi jeda untuk merebah. Ada kalanya kita gigih berlari, namun ada saatnya juga kita sejenak berhenti. Untuk melepas penat, meluruskan kembali niat, juga melihat kompas bila mungkin kita tersesat. Menepilah sejenak. Kemudian jika rasanya tenaga telah terisi, kembalilah untuk melangkah lagi. Penat bukan untuk banyak mengeluh, namun ia perlu istirahat untuk sejenak hening dari segala riuh. Aku percaya, ujian yang berat itu diam-diam mengupgrade diri kita, mungkin kita gak akan nyangka, ujian yang melelahkan saat ini yang memberatkan saat dijalani, semuanya bukan Allah berikan tanpa tujuan. Yang kita rasakan saat ini mungkin emang beratnya aja. Tapi ketahuilah di masa depan saat kita sudah melaluinya, kita akan sada

Bagaimana Kita Tahu Kalau Anak Stunting?

Bagaimana Kita Tahu Kalau Anak Stunting? Mengukur tinggi badan anak Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami masalah gizi yang kronis atau tidak, kita harus mengukur tinggi badannya.  M engapa tinggi badan dan bukannya berat badan? Berikut penjelasan sederhananya.  Berat badan itu gampang naik turun. Kasih makan banyak selama seminggu, berat badan anak bertambah. Kena diare sehari, berat badan turun. Kasih makan bagus lagi, naik lagi. Berat badan itu sensitif, tapi tidak dengan  tinggi badan. Tinggi badan kurang sensitif. Anak  yang pendek tidak bisa langsung jadi tinggi dengan  diberi makanan bergizi dalam seminggu atau sebulan.  Perubahan tinggi badan terjadi dalam waktu lama.  Kalau anak mengalami masalah gizi yang lama,  tubuhnya menjadi pendek dan mengatasinya perlu  waktu lama. “Stunting adalah masalah gizi yang berlangsung lama (kronis), maka lebih tepat diukur dari tinggi badan.” Untuk menentukan apakah anak mengalami stunting, kita menggunakan Tabel PB/ U (Standar Panja

Cegah Stunting, Itu Penting!

Apa sih Stunting itu? Foto: pengertian Stunting/ Created: Nova Eliza Stunting adalah pendek. Dikatakan pendek karena  tinggi tubuhnya berada dua standard deviasi di bawah  rata-rata.  Tubuh anak yang stunting akan lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain seusianya.  Keadaan ini merupakan bentuk gagalnya  pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis  yang terjadi dalam masa yang panjang, terutama pada  1.000 hari pertama kehidupannya (1000 HPK).  Selain  fisik yang pendek. Dalam jangka pendek anak stunting  terhambat perkembangan kognitif atau  kecerdasannya. Dan dalam jangka panjang, stunting  berpotensi membuat postur tubuh  tumbuh tidak optimal, meningkatkan  resiko kegemukan (obesitas), mudah  sakit dan penurunan kesehatan  reproduksi. Perkembangan kognitif dan tumbuh-kembang fisik yang tidak optimal akan menyebabkan kurang berprestasi di sekolah dan tidak optimal produktivitas kerjanya dimasa mendatang.  Kini Stunting menjadi salah satu masalah yang cukup membahayakan, t