Langsung ke konten utama

Enggak Semua Hal Bisa dan Harus Pahami Sekarang!

FOTO : Aceh Singkil/ Nova Eliza

Ada yang mati-matian memulai, ada yang babak belur bertahan, ada yang merangkak berjalan ke depan, ada yang menahan perih akan sakitnya perasaan, ada yang sengaja meninggalkan karena hadirnya sudah tidak lagi diharapkan, ada yang sulit untuk menerima keadaan karena belum bersahabat dengan kenyataan. Begitulah semestinya, tidak ada yang benar-benar hidup bebas tanpa beban.

Sayangnya, tidak semua orang juga memiliki perasaan dan fikiran yang sama. Tidak semua orang mengerti atas apa yang sedang kita rasa dan kita pun tidak semestinya mengharapkan kepekaan orang terhadap apa yang sedang dirasa. Melukis senyuman sepertinya menjadi jawaban yang paling aman untuk menghindari semua pertanyaan dan membuktikan bahwa kita "baik-baik saja".

Mungkin, sekali waktu doanya perlu di ganti, bukan lagi meminta untuk selalu dibahagiakan, tetapi memohon agar diberi cukup daya untuk menerima semua keadaan. Apapun itu, hidup kan bukan hanya tentang bahagia dan tenang, masih banyak emosi lain yang sesekali perlu juga kita rasakan. Yaa, terlepas dari hal baik atau buruk yang menanti di depan, kita coba jalani saja dulu sampai semuanya menemukan jawaban. Enggak semua hal bisa dan harus kita pahami sekarang, mungkin besok atau lusa jawaban itu datang. Sabar saja, hadapi semuanya dengan senyuman.

Begitulah adanya, setiap orang memiliki alur cerita yang berbeda dengan yang lainnya. Tiap orang memiliki badai kehidupan sesuai kapasitasnya, tidak ada yang lebih berat dan tidak ada yang lebih ringan. Saling memahami dan menguatkan mampu menjadi jembatan untuk melangkah jauh ke tingkat kehidupan. 

Tiap orang memiliki badainya masing-masing yang tidak sedangkal asumsi dan komentar kita. Kebanyakan orang lain hanya melihat sebagian kecil, namun bertingkah seolah tahu segalanya. Semoga hati kita semua tidak berpihak pada tempat yang salah, tempat yang suka melihat orang lain sengsara apalagi menderita. Astagfirullah.

Yakinlah. Semua akan indah pada akhirnya, jika kita bersabar akan badai yang didatangi-Nya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ku Berharap Mimpi Ini Nyata

M impi malam itu masih sangat jelas ku ingat betapa cantik dan merdunya suara mama memanggil namaku. Dari kejauhan ku lihat ada cahaya putih yang begitu menyilaukan, di tengah-tengah gemerlap cahaya  terdengar suara "Ovaaa, anakku" seperti itulah biasa mama memanggil namaku dulu. Wajahnya yang begitu cantik, senyumnya yang sangat indah serta tubuhnya dikelilingi sinar yang menakjubkan membuatku langsung terpana tak percaya bisa bertemu mama di malam itu. Pakaiannya yang serba putih pun menambah keindahan pertemuan kami saat itu. Dengan perasaan senang kami berlari untuk saling menghampiri, berpegangan tangan hingga berpelukan sampai akhirnya mama berkata "Ovaaa, mama rinduu, mama sayaang kali sama ovaa, maafin mama yaa nak" Akupun tak kuasa menahan tangis sambil menjawab "iyaa mam, Ova pun rinduuuu sekali sama mama"   Sungguh menangis tersedu-sedu merasa tidak percaya bisa berada dipelukan mama malam itu. Setelah dua tahun kepergiannya aku tidak pernah lag...

Menepilah

Menepi atau berhenti Seberapa keraspun kita menjaga langkah agar tidak menyerah, ternyata memaksakannya berjalan adalah sebuah kesalahan. Menuntutnya sempurna tanpa cela adalah sebuah keegoisan. Menepilah, jika rasanya raga telah penat untuk melangkah atau hati rasanya perlu diberi jeda untuk merebah. Ada kalanya kita gigih berlari, namun ada saatnya juga kita sejenak berhenti. Untuk melepas penat, meluruskan kembali niat, juga melihat kompas bila mungkin kita tersesat. Menepilah sejenak. Kemudian jika rasanya tenaga telah terisi, kembalilah untuk melangkah lagi. Penat bukan untuk banyak mengeluh, namun ia perlu istirahat untuk sejenak hening dari segala riuh. Aku percaya, ujian yang berat itu diam-diam mengupgrade diri kita, mungkin kita gak akan nyangka, ujian yang melelahkan saat ini yang memberatkan saat dijalani, semuanya bukan Allah berikan tanpa tujuan. Yang kita rasakan saat ini mungkin emang beratnya aja. Tapi ketahuilah di masa depan saat kita sudah melaluinya, kita akan sada...

Kenali Gejala Stunting Sejak Dini

Stunting (tubuh pendek) Foto: ciri-ciri Stunting/ created: Nova Eliza Orang tua harus mengenal  gejala stunting   pada anak. Kondisi gagal tumbuh pada   anak balita   akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan disebut stunting pada anak. Ciri-ciri stunting pada anak   dapat dilihat dari pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak seusianya, pada usia 8-10 tahun anak akan menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan   eye contact (kontak mata).   Performanya menjadi buruk pada tes perhatian dan memori belajar. Jika pertumbuhan melambat, tanda pubertas terlambat, pertumbuhan gigi terlambat, dan wajah tampak lebih muda dari usianya juga merupakan ciri-ciri    stunting pada anak . Anak stunting yang terjadi di Indonesia tidak hanya dialami oleh keluarga yang miskin dan kurang mampu, tetapi juga dialami oleh keluarga yang tidak miskin/yang berada di atas 40% tingkat kese...