Langsung ke konten utama

Mengenal Perbedaan Pil Progestin (MINIPIL) dan Pil Kombinasi

1. Pil Progestin (MINIPIL)
Foto : Ilustrasi Pil Progestin/ aplikasi.kkbpk.bkkbn

a. Definisi
Kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil yang berisikan hanya hormon progestin, yang dikenal dengan minipil.

b. Cara Kerja
Mengentalkan lendir mulut rahim sehingga menghambat masuknya sperma. Menggangu siklus menstruasi, termasuk mencegah pelepasan sel telur dari ovarium. Menipiskan selaput lendir rahim sehingga mencegah tertanamnya embrio. Efektivitas penggunakan minipil mencegah kehamilan sebesar 98,5% selama digunakan tepat waktu dan benar.

c. Kelebihan
Sangat efektif bila digunakan secara benar, aman digunakan ibu menyusui karena tidak menghambat produksi ASI, tidak menyebabkan diare pada bayi yang mengkonsumsi ASI, kesuburan cepat kembali jika berhenti menggunakan pil kontrasepsi, nyaman dan mudah digunakan, penggunaan dapat dihentikan setiap saat, dapat digunakan wanita yang terinfeksi HIV/AIDS baik yang sedang atau tidak sedang dalam pengobatan.

d. Keterbatasan
Diperlukan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pemakaian awal Pil Progestin (MINIPIL), harus diminum setiap hari pada waktu yang sama, memiliki interaksi dengan obat TBC dan kejang, memerlukan kepatuhan yang tinggi. Pil Progestin (MINIPIL) tidak disediakan oleh pemerintah, namun dapat di peroleh secara mandiri di fasilitas kesehatan.

e. Kriteria peserta yang diperbolehkan menggunakan Pil Progestin
Sedang menyusui, baru saja mengalami keguguran, menderita anemia atau memiliki riwayat anemia (kurang darah), terinfeksi HIV baik yang sedang atau tidak sedang dalam pengobatan.

f. Kriteria peserta yang tidak diperbolehkan menggunakan Pil Progestin
Memiliki penyakit hati yang aktif dan serius, menderita gangguan pembekuan darah, sedang mengkonsumsi obat untuk kejang atau obat Tubercolosis, pernah atau sedang menderita kanker payudara, orang yang pelupa.

g. Pemahaman Kemungkinan Efek Samping dan Cara Penanggulangannya
Nyeri kepala dan mual :
Bila sakit kepala dirasakan berat, berulang atau tekanan darah meningkay, disarankab untuk konsultasi ke fasilitas kesehatan.

Pertambahan berat badan :
Penambahan berat badan bersiat individual dan multi faktor, perhatikan jenis dan jumlah asupan makanan, serta perbanyak aktivitas fisik/olahraga.

Nyeri payudara :
Disarankan untuk memakai bra (termasuk saat bekerja dan tidur) dan dapat menggunakan kompres hangat/dingin. Dapat dipertimbangkan menggunakan paracetamol 500-1000 mg. Jika nyeri tetap berlanjut, segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan.

Tidak menstruasi :
Menstruasi suatu keadaan yang tidak berbahaya, sama seperti tidak mendapatkan haid saat kehamilan. Tidak ada pengumpulan darah haid di tubuh perempuan.

Perdarahan banyak :
Hal ini mungkin terjadi dan akan berkurang setelah penggunaan pil mnipil beberapa bulan, bila perdarahan banyak terus berlangsung setelah penggunaan pil minipil beberapa bulan, disarankan kontrol ke fasilitas kesehatan untuk perawatan lebih lanjut.

Tidak semua klien merasakan efek samping yang sama. Perubahan menstruasi bukan merupakan tanda suatu penyakit. Klien dapat memeriksakan diri ke dokter/bidan jika efek samping yang muncul dirasa mengganggu.

2. Pil Kombinasi
Foto : Ilustasi Pil Kombinasi/ aplikasi.kkbpk.bkkbn
a. Definisi
Kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil yang mengandung 2 macam hormon dosis rendah yaitu progestin dan estrogen.

b. Cara Kerja
Mencegah pelepasan sel telur (ovum) dari indung telur (ovarium). Efektivitas penggunaan Pil Kombinasi mencegah kehamilan sebesar 98,5% selama digunakan secara tepat dan benar.

c. Kelebihan
Sangat efektif bila digunakan secara benar, kesuburan cepat kembali jika berhenti menggunakan pil kontrasepsi, nyaman dan mudah digunakan, penggunaan dapat dihentikan setiap saat, tidak mengganggu kehamilan yang telah ada, tidak menyebabkan kelainan janin, tidak mengubah perilaku seksual, tidak menumpuk dalam perut karena pil dimetabolisme setiap hari. Pil kombinasi disediakan oleh pemerintah.

d. Keterbatasan
Diperlukan kontrasepsi tambahan (misalnya kondom) selama 7 hari pemakaian awal Pil Kombinasi, menganggu produksi ASI, memiliki interaksi dengan obat TBC dan kejang, memerlukan kepatuhan yang tinggi.

e. Kriteria peserta yang diperbolehkan menggunakan Pil Kombinasi
Baru saja mengalami keguguran, menderita anemia atau memiliki riwayat anemia, terinfeksi HIV/AIDS baik yang sedang atau tidak sedang dalam pengobatan.

f. Kriteria peserta yang tidak diperbolehkan menggunakan Pil Kombinasi
  • Sedang menyusui
  • Menderita penyakit hati yang aktif dan serius
  • Sedang atau pernah memiliki riwayat tekanan darah tinggi
  • Menderita diabetes atau mengalami kerusakan pembuluh darah, penglihatan, ginjal atau sistem saraf
  • Memiliki penyakit kandung empedu atau sedang mengkonsumsi obat untuk sakit kandung empedu
  • Pernah atau sedang mengalami stroke, penggumpalan darah di kaki atau paru-paru, serangan jantung
  • Sedang atau pernah menderita kanker payudara
  • Mengalami migrain
  • Sedang mengkonsumsi obat kejang dan obat Tubercolosis
  • Sedang merencanakan untuk mendapat prosedur operasi besar
  • Merokok dan berusia > 35 tahun
  • Orang yang pelupa
g. Pemahaman kemungkinan efek samping dan cara penanggulangannya
Mual dan muntah :
Gejala ini bersifat sementara dan individual (tidak semua klien merasakan efek samping ini). Disarankan agar meminum pil setelah makan malam. Jika dalam 3 bulan berturut-turut rasa mual belum hilang, segera sarankan untuk konsultasi ke fasilitas kesehatan.

Rasa sakit/tegang dirasakan payudara :
Gejala bersifat sementara, jika ada rasa sakit bisa disarankan meminum obat penghilang rasa sakit. Disarankan agar akseptor memakai bra yang sesuai saat bekerja dan saat tidur. Bila sakit menetap disarankan untuk ke dokter/bidan.

Penambahan berat badan :
Penambahan berat badan bersifat individual dan multi faktor, perhatikan jenis dan jumlah asupan makanan, serta perbanyak aktivitas fisik/olahraga.

Tekanan darah tinggi :
Bula tekanan darah mencapai >140/90 mmHg, sebaiknya hentikan penggunaan pil kombinasi. Konsultasikan ke petugas kesehatan untuk mengganti pil kontrasepsi kombinasi dengan metode lain yang lebih tepat.

Pusing/sakit kepala :
Disarankan untuk meminum obat penghilang rasa sakit kepala, namun jika sakit kepala dirasakan menetap segera anjurkan untuk konsultasikan dengan bidan/dokter.

Jerawat :
Gejala tersebut bersifat individual (tidak semua kloen merasakan efek samping ini). Disarankan agar mengurangi makanan berlemak seperti minyak, kacang) dan menjaga kebersihan kulit yang terkena jerawat.

Flek hitam pada wajah :
Gejala ini bersifat sangat individual (tidak semua klien merasakan efek samping ini). Disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung, bila bercak hitam diwajah tidak menghilang/bertambah banyak segera kunjungi bidan/dokter.

Varises :
Gejala tersebut sangat individual (tidak semua klien merasakan efek samping ini). Bila gejala menetap atau semakin bertambah, sarankan untuk menemui bidan/dokter.

Keputihan :
Gejala tersebut sangat bersifat individual (tidak semua klien merasakan efek samping ini). Sarankan untuk menjaga kebersihan daerah kemaluan.

Perubahan pola haid :
Biasanya jumlah haid akan lebih sedikit, hal ini merupakan hal yang normal terjadi pada pengguna pil kontrasepsi kombinasi. Apabila jadwal konsumsi tidak teratur dapat terjadi perubahan pola haid (perdarahan bercak atau tidak terjadi haid sama sekali). Jika perdarahan menetap atau bertambah banyak, segera rujuk ke bidan/dokter.


Daftar Pustaka :
BKKBN. 2017. Aman dan Sehat Menggunakan Kontrasepsi. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Jakarta.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menepilah

Menepi atau berhenti Seberapa keraspun kita menjaga langkah agar tidak menyerah, ternyata memaksakannya berjalan adalah sebuah kesalahan. Menuntutnya sempurna tanpa cela adalah sebuah keegoisan. Menepilah, jika rasanya raga telah penat untuk melangkah atau hati rasanya perlu diberi jeda untuk merebah. Ada kalanya kita gigih berlari, namun ada saatnya juga kita sejenak berhenti. Untuk melepas penat, meluruskan kembali niat, juga melihat kompas bila mungkin kita tersesat. Menepilah sejenak. Kemudian jika rasanya tenaga telah terisi, kembalilah untuk melangkah lagi. Penat bukan untuk banyak mengeluh, namun ia perlu istirahat untuk sejenak hening dari segala riuh. Aku percaya, ujian yang berat itu diam-diam mengupgrade diri kita, mungkin kita gak akan nyangka, ujian yang melelahkan saat ini yang memberatkan saat dijalani, semuanya bukan Allah berikan tanpa tujuan. Yang kita rasakan saat ini mungkin emang beratnya aja. Tapi ketahuilah di masa depan saat kita sudah melaluinya, kita akan sada

Bagaimana Kita Tahu Kalau Anak Stunting?

Bagaimana Kita Tahu Kalau Anak Stunting? Mengukur tinggi badan anak Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami masalah gizi yang kronis atau tidak, kita harus mengukur tinggi badannya.  M engapa tinggi badan dan bukannya berat badan? Berikut penjelasan sederhananya.  Berat badan itu gampang naik turun. Kasih makan banyak selama seminggu, berat badan anak bertambah. Kena diare sehari, berat badan turun. Kasih makan bagus lagi, naik lagi. Berat badan itu sensitif, tapi tidak dengan  tinggi badan. Tinggi badan kurang sensitif. Anak  yang pendek tidak bisa langsung jadi tinggi dengan  diberi makanan bergizi dalam seminggu atau sebulan.  Perubahan tinggi badan terjadi dalam waktu lama.  Kalau anak mengalami masalah gizi yang lama,  tubuhnya menjadi pendek dan mengatasinya perlu  waktu lama. “Stunting adalah masalah gizi yang berlangsung lama (kronis), maka lebih tepat diukur dari tinggi badan.” Untuk menentukan apakah anak mengalami stunting, kita menggunakan Tabel PB/ U (Standar Panja

Cegah Stunting, Itu Penting!

Apa sih Stunting itu? Foto: pengertian Stunting/ Created: Nova Eliza Stunting adalah pendek. Dikatakan pendek karena  tinggi tubuhnya berada dua standard deviasi di bawah  rata-rata.  Tubuh anak yang stunting akan lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain seusianya.  Keadaan ini merupakan bentuk gagalnya  pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis  yang terjadi dalam masa yang panjang, terutama pada  1.000 hari pertama kehidupannya (1000 HPK).  Selain  fisik yang pendek. Dalam jangka pendek anak stunting  terhambat perkembangan kognitif atau  kecerdasannya. Dan dalam jangka panjang, stunting  berpotensi membuat postur tubuh  tumbuh tidak optimal, meningkatkan  resiko kegemukan (obesitas), mudah  sakit dan penurunan kesehatan  reproduksi. Perkembangan kognitif dan tumbuh-kembang fisik yang tidak optimal akan menyebabkan kurang berprestasi di sekolah dan tidak optimal produktivitas kerjanya dimasa mendatang.  Kini Stunting menjadi salah satu masalah yang cukup membahayakan, t