Langsung ke konten utama

Pulang yang Hilang

Foto : Pantai Ngobaran Yogyakarta/ Nova Eliza 


Kau tahu apa yang membuat mentari pagi begitu ku tunggu? Sebab di pagi itu pertama kali kita bertemu. Sejak kali pertama mataku menangkap keindahanmu, aku mendadak terkesima dengan sesuatu yang sedang berada dihadapanku. Lesung pipi di garis senyummu itu menyempurnakan pertemuan pertama kita di pagi itu.

Kau tahu apa yang membuat rintik hujan terasa syahdu? Sebab diantaranya terselip pesan-pesan rindu. Sejak kali pertama perpisahan kita pada malam itu, aku terus dilanda kecemasan tak berkesudahan. Aku takut kau hilang. Tenggelam dalam kesunyian dan mencari jalan pulang lainnya yang mungkin tak akan hilang meski hanya sebentar.

Meskipun berusaha aku tahan, hati dan pikiranku tetap bersikukuh padamu yang semakin jauh. Jika saja aku tahu, tumbuhnya rasa hanya membuat sesak di dada, aku lebih memilih tidak pernah merasa sama sekali. Aku sadar menjadikanmu poros bahagiaku adalah kesalahan, tak seharusnya aku porak poranda karena perasaan.

Maka izinkan aku melepaskan apa yang seharusnya aku lepaskan, biarlah ia tetap bernama cinta dalam diam, biarlah ia tetap menjadi cinta yang tak merusak keimanan. Sampai pada waktunya nanti kau juga akan menemukan seseorang yang pantas untuk diperjuangkan.

Dari seseorang yang tak pernah mampu memangkas rindu dengan utuh, dan doa adalah wakilnya. Semoga bahagia selalu berpihak pada kita. Aamiin.

Sampai jumpa lagi, kawan.

Komentar

  1. Mentari yang hilang sebentar.
    Karna dia ingin istirahat sebentar saja
    Dan akan menerangi kembali di esok hari nya 😂😂🤗

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kembali sebelum digantikan dengan yang lebih 😄

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ku Berharap Mimpi Ini Nyata

M impi malam itu masih sangat jelas ku ingat betapa cantik dan merdunya suara mama memanggil namaku. Dari kejauhan ku lihat ada cahaya putih yang begitu menyilaukan, di tengah-tengah gemerlap cahaya  terdengar suara "Ovaaa, anakku" seperti itulah biasa mama memanggil namaku dulu. Wajahnya yang begitu cantik, senyumnya yang sangat indah serta tubuhnya dikelilingi sinar yang menakjubkan membuatku langsung terpana tak percaya bisa bertemu mama di malam itu. Pakaiannya yang serba putih pun menambah keindahan pertemuan kami saat itu. Dengan perasaan senang kami berlari untuk saling menghampiri, berpegangan tangan hingga berpelukan sampai akhirnya mama berkata "Ovaaa, mama rinduu, mama sayaang kali sama ovaa, maafin mama yaa nak" Akupun tak kuasa menahan tangis sambil menjawab "iyaa mam, Ova pun rinduuuu sekali sama mama"   Sungguh menangis tersedu-sedu merasa tidak percaya bisa berada dipelukan mama malam itu. Setelah dua tahun kepergiannya aku tidak pernah lag...

Menepilah

Menepi atau berhenti Seberapa keraspun kita menjaga langkah agar tidak menyerah, ternyata memaksakannya berjalan adalah sebuah kesalahan. Menuntutnya sempurna tanpa cela adalah sebuah keegoisan. Menepilah, jika rasanya raga telah penat untuk melangkah atau hati rasanya perlu diberi jeda untuk merebah. Ada kalanya kita gigih berlari, namun ada saatnya juga kita sejenak berhenti. Untuk melepas penat, meluruskan kembali niat, juga melihat kompas bila mungkin kita tersesat. Menepilah sejenak. Kemudian jika rasanya tenaga telah terisi, kembalilah untuk melangkah lagi. Penat bukan untuk banyak mengeluh, namun ia perlu istirahat untuk sejenak hening dari segala riuh. Aku percaya, ujian yang berat itu diam-diam mengupgrade diri kita, mungkin kita gak akan nyangka, ujian yang melelahkan saat ini yang memberatkan saat dijalani, semuanya bukan Allah berikan tanpa tujuan. Yang kita rasakan saat ini mungkin emang beratnya aja. Tapi ketahuilah di masa depan saat kita sudah melaluinya, kita akan sada...

Terima Kasih untuk Diriku

Foto : Senja /Nova Eliza Teruntuk diriku, terima kasih telah bertahan sejauh ini, sudah mau berjuang bersama, sudah kuat bertahan menopang tubuh yang hampir tumbang, menyembunyikan kesedihan dihadapan orang-orang hanya tak ingin terlihat rapuh. Terima kasih sudah bersabar tanpa pudar, jatuh merangkak lalu tersungkur, dan kemudian bangkit kembali, melalui setiap proses kedewasaan tanpa ratapan. Terima kasih selalu teguh meyakinkan tubuh untuk menghadapi semuanya tanpa mengeluh, sekali lagi terima kasih. Setiap orang menghadapi rasa sakit dengan cara yang berbeda. Ada yang menangis sejadinya, ada yang dibawa tidur, ada yang memilih bersembunyi dibalik tawa, dibalik sibuknya, insomnianya, dan ada yang paham caranya sembuh karena sudah terlalu kenal pola lukanya. Percayalah diri, semua itu bagian proses dari tubuh untuk menguatkan hatinya. Jangan menyerah sekarang. Karena kamu tidak harus selalu baik-baik saja. Lepaskan, tidak semua rasa sakit yang kau rasakan adalah untuk dibawa. Kepada d...