Langsung ke konten utama

Panduan Gizi Seimbang untuk Berat Badan Ideal

Gizi Seimbang
Gizi Seimbang

Kebanyakan orang lebih mengenal slogan 4 sehat 5 sempurna ketimbang Gizi Seimbang. Bisa dimaklumi, karena 4 sehat 5 sempurna lebih dahulu dikampanyekan dan sudah menempel di benak orang. Tapi sekarang ahli gizi tidak bicara lagi tentang 4 sehat 5 sempurna. Sudah tutup buku. Makan bukan hanya masalah ragam atau jenis makanan (5 macam), tapi ada perkara banyak atau porsinya. Selain itu, susu bukanlah makanan pemuncak, yang paling sempurna. Tidak ada satu pun bahan makanan yang bisa memenuhi semua kebutuhan tubuh. Dengan kata lain, semua kelompok makanan diperlukan dalam porsi yang berbeda-beda.

Salah satu cara mencegah agar terhindar dari risiko Stunting adalah Konsumsi makanan bergizi seimbang. Sebenarnya apa sih itu Gizi Seimbang?

Sekarang kita akan bicara tentang Gizi Seimbang.

Mendengar istilah Gizi Seimbang orang kerap bingung dan bertanya-tanya. Seimbang itu apa? Seimbang antara apa dan apa? Wajar, karena kalau kita mendengar kata seimbang, pikiran kita mengacu pada kesimbangan antara dua aspek. Seimbang depan-belakang, kanan-kiri, dunia-akhirat, material-spiritual, fisik-mental dan lain sebagainya. 

Nah, dalam Gizi Seimbang, yang perlu diseimbangkan adalah ragam (jenis) dan jumlah (porsi) makanan dengan kebutuhan tubuh. Dalam kalimat lain, ragam dan porsi makanan yang kita santap harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh yang dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin dan aktivitas fisik.

Membingungkankah? Yuk mari kita bahas satu per satu.

1. Ragam Makanan
Prinsip utamanya adalah tidak ada satu pun jenis makanan yang bisa memenuhi semua kebutuhan tubuh kita. Kalau kita hanya minum susu saja, maka banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi. Tubuh akan menjerit. Lama-lama muncul kerusakan atau kemunduran fungsi organ atau yang dikenal sebagai penyakit degeneratif atau dikenal juga dengan istilah Penyakit Tidak Menular (PTM). 

Kalau kita kurang makan sayur dan buah-buahan, bersiaplah nanti menghadapi PTM seperti jantung, stroke, darah tinggi dan lain-lain. Ragam makanan seimbang itu artinya kita harus memakan ragam makanan yang lengkap, yaitu:

Makanan pokok merupakan sumber tenaga utama karena banyak mengandung karbohidrat. Oleh tubuh karbohidrat yang diolah menjadi glukosa, yang merupakan bahan bakar bagi aktivitas tubuh sehari-hari. Selain dari karbohidrat, tubuh juga bisa memperoleh energi dari gula atau lemak.

Makanan pokok

Namun, kita tidak boleh kebanyakan mengonsumsi gula atau lemak. Risikonya, Penyakit Tidak Menular (PTM). Kalau kebanyakan minum atau makan manis, berat badan tubuh mudah naik dan nanti memicu penyakit diabetes, osteoporosis, dan kanker. Menurut ahli, jumlah maksimum gula yang boleh dikonsumsi adalah 50 g/hari atau kira-kira 4 sendok makan (bukan hanya di minuman manis tapi juga yang terkandung dalam makanan seperti kue, sayur asam dll).

Agar tidak mengonsumi gula berlebihan, selalu baca label produk makanan yang kita akan beli. Hindari atau kurangi produk yang terlalu banyak gulanya. Kalau perlu, batasi saja makanan atau minuman manis. Jangan sampai setiap hari. Lebih jarang, lebih bagus.

Lemak juga perlu dibatasi, tapi tidak boleh dihilangkan sama sekali. Jangan salah, lemak dibutuhkan untuk melarutkan Vitamin A, D, E dan K sehingga mudah diserap tubuh. Lemak juga penting untuk membuat kolesterol, yang berperan penting dalam memproduksi hormon (Hormon berasal dari kata Yunani, hormen yang artinya menggerakkan, memacu atau menggiatkan. Hormon mempengaruhi bagaimana organ tubuh bekerja).

Namun, jumlah lemak harus dibatasi. Makan makanan yang tinggi lemaknya, seperti fast food atau gorengan, meningkatkan kadar kolesterol darah yang nanti memunculkan risiko PTM, seperti penyakit jantung dan penyumbatan pembuluh darah. Konsumsi lemak maksimal 5 sendok makan/hari.

Lauk pauk adalah sumber protein yang berperan sebagai zat pembangun dan pengganti jaringan tubuh yang rusak. Ada dua jenis makanan sumber protein, yaitu:
  • Hewani: Ikan, telur, unggas, daging, udang, cumi-cumi dll.
  • Nabati: kacang-kacangan dan hasi olahannya seperti kacang kedelai, kacang merah, Kacang tanah, tempe dan tahu. 
Lauk pauk

Protein hewani penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Sementara, protein nabati lebih berperan dalam pemeliharaan sel-sel. Anak-anak dan remaja harus lebih banyak mengonksumsi protein hewani. Selain untuk pertumbuhan, protein hewani juga mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti besi, kalsium, zink, dll. Namun, keduanya mesti ada dalam piring makan kita. Jangan hanya salah satu.

Sayur mayur dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan mineral, seperti Vitamin C, Vitamin E, Asam Folat, Vitamin B, Karoten (Provitamin A), Besi, Kalsium dan Zink. Sayuran dan buah-buahan juga mengandung banyak serat dan antioksidan yang penting bagi tubuh. Serat penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mencegah penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung dan kanker usus. Sementara, antioksidan berperan menetralisir radikal bebas yang dapat menyebabkan PTM, seperti kanker, penyakit jantung dan lain-lain.
Sayuran dan buah-buahan

Yang terakhir adalah air yang penting untuk:
  • Memperlancar pencernaan sehingga mencegah konstipasi (sulit buang air besar).
  • Sebagai pengatur suhu tubuh.
  • Membuang racun.
  • Mengatur keseimbangan asam basa tubuh.
  • Mendukung peningkatan volume darah.
Air juga berperan bagi peredaran darah ke otak. Kurang air dalam tubuh atau yang dikenal dengan istilah dehidrasi, membuat otak bekerja lamban. Menurut para ahli, tubuh yang kurang air, meski hanya 1%, akan mengganggu kerja otak.

2. Porsi Makanan
Tubuh membutuhkan makanan yang beraneka ragam dalam jumlah tertentu. Jumlah dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), usia, berat badan dan kegiatan fisik yang dilakukan sehari-hari. 
Isi piringku

Isi Piringku adalah panduan praktis makan berdasarkan gambar sebuah piring, isi beserta proporsinya untuk memudahkan masyarakat memahami konsep Gizi Seimbang dalam sekali makan. Bagi piring menjadi 4, di mana masing-masing diisi jenis makanan tertentu, yaitu :
  1. Makanan pokok (nasi, roti, jagung, sagu, atau lainnya.), 
  2. Lauk pauk (ikan, daging, telur, tempe, tahu, atau lainnya), 
  3. Sayuran (bayam, kangkung, wortel atau lainnya),
  4. Buah (mangga, pepaya, apel atau lainnya). Selain makanan, perlu ditambahkan air minum.
Apa tandanya kita sudah makan dengan jumlah yang tepat?
Untuk orang dewasa, tandanya adalah berat badan yang stabil. Tidak bertambah dan bertambah lagi. Atau, turun dan turun lagi. Sedangkan untuk bayi atau balita, tandanya adalah pertumbuhan dan perkembangan otak atau organ-organ lain sesuai dengan usianya. Dengan begitu, anak akan terhindar dari risiko Stunting.

Kalau berat badannya terus bertambah artinya dia kebanyakan makannya. Demikian pula kalau turun. Kecuali, pola konsumsinya memang sengaja diatur untuk menambah atau mengurangi berat badan karena belum sesuai dengan IMT (Indeks Masa Tubuh).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menepilah

Menepi atau berhenti Seberapa keraspun kita menjaga langkah agar tidak menyerah, ternyata memaksakannya berjalan adalah sebuah kesalahan. Menuntutnya sempurna tanpa cela adalah sebuah keegoisan. Menepilah, jika rasanya raga telah penat untuk melangkah atau hati rasanya perlu diberi jeda untuk merebah. Ada kalanya kita gigih berlari, namun ada saatnya juga kita sejenak berhenti. Untuk melepas penat, meluruskan kembali niat, juga melihat kompas bila mungkin kita tersesat. Menepilah sejenak. Kemudian jika rasanya tenaga telah terisi, kembalilah untuk melangkah lagi. Penat bukan untuk banyak mengeluh, namun ia perlu istirahat untuk sejenak hening dari segala riuh. Aku percaya, ujian yang berat itu diam-diam mengupgrade diri kita, mungkin kita gak akan nyangka, ujian yang melelahkan saat ini yang memberatkan saat dijalani, semuanya bukan Allah berikan tanpa tujuan. Yang kita rasakan saat ini mungkin emang beratnya aja. Tapi ketahuilah di masa depan saat kita sudah melaluinya, kita akan sada

Bagaimana Kita Tahu Kalau Anak Stunting?

Bagaimana Kita Tahu Kalau Anak Stunting? Mengukur tinggi badan anak Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami masalah gizi yang kronis atau tidak, kita harus mengukur tinggi badannya.  M engapa tinggi badan dan bukannya berat badan? Berikut penjelasan sederhananya.  Berat badan itu gampang naik turun. Kasih makan banyak selama seminggu, berat badan anak bertambah. Kena diare sehari, berat badan turun. Kasih makan bagus lagi, naik lagi. Berat badan itu sensitif, tapi tidak dengan  tinggi badan. Tinggi badan kurang sensitif. Anak  yang pendek tidak bisa langsung jadi tinggi dengan  diberi makanan bergizi dalam seminggu atau sebulan.  Perubahan tinggi badan terjadi dalam waktu lama.  Kalau anak mengalami masalah gizi yang lama,  tubuhnya menjadi pendek dan mengatasinya perlu  waktu lama. “Stunting adalah masalah gizi yang berlangsung lama (kronis), maka lebih tepat diukur dari tinggi badan.” Untuk menentukan apakah anak mengalami stunting, kita menggunakan Tabel PB/ U (Standar Panja

Cegah Stunting, Itu Penting!

Apa sih Stunting itu? Foto: pengertian Stunting/ Created: Nova Eliza Stunting adalah pendek. Dikatakan pendek karena  tinggi tubuhnya berada dua standard deviasi di bawah  rata-rata.  Tubuh anak yang stunting akan lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain seusianya.  Keadaan ini merupakan bentuk gagalnya  pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis  yang terjadi dalam masa yang panjang, terutama pada  1.000 hari pertama kehidupannya (1000 HPK).  Selain  fisik yang pendek. Dalam jangka pendek anak stunting  terhambat perkembangan kognitif atau  kecerdasannya. Dan dalam jangka panjang, stunting  berpotensi membuat postur tubuh  tumbuh tidak optimal, meningkatkan  resiko kegemukan (obesitas), mudah  sakit dan penurunan kesehatan  reproduksi. Perkembangan kognitif dan tumbuh-kembang fisik yang tidak optimal akan menyebabkan kurang berprestasi di sekolah dan tidak optimal produktivitas kerjanya dimasa mendatang.  Kini Stunting menjadi salah satu masalah yang cukup membahayakan, t