Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Sebahaya Apakah Stunting?

Bahaya Stunting! “Bahaya stunting itu bukan hanya kurangnya tinggi badan. Bahayanya muncul dalam waktu yang lama  atau setelah dewasa.” Ada tiga bahaya yang menunggu anak-anak yang  mengalami stunting saat remaja atau dewasa nanti: Pertama. Akibat pertumbuhan otak yang tidak maksimal, kemampuan berpikir dan prestasi belajar menjadi rendah.  Kedua. Akibat kekurangan gizi, perkembangan organ-organ penting terganggu. Mereka yang stunting waktu kecil berisiko menagalami PTM (Penyakit Tidak Menular), seperti gangguan pencernaan, diabetes, penyakit jantung,  kanker, dan stroke. Ketiga. Akibat pertumbuhan berat badan dan komposisi badan yang tidak optimum, anak yang mengalami stunting kurang daya tahan tubuhnya. Kekebalan tubuh tidak maksimal sehingga mudah jatuh sakit. Yang menyedihkan, menurut ahli, dampak di atas sulit dipulihkan . Artinya, kalau saat kanak-kanak otaknya tidak berkembang, sulit mengejar ketertinggalan di masa dewasanya. Demikian juga, sulit meningkatkan kekebalan tubuh

Ketahui Faktor-Faktor Penyebab Stunting

Penyebab Stunting ! Foto: penyebab Stunting/ created: Nova Eliza Banyak faktor menyebabkan terjadinya keadaan stunting pada anak. Faktor tersebut bisa berasal dari diri anak itu sendiri maupun dari luar diri anak tersebut. Penyebab langsungnya adalah asupan gizi dan adanya penyakit infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah ketersediaan pangan, status gizi ibu saat hamil, kelahiran bayi, pola asuh, sanitasi lingkungan, pelayanan kesehatan, faktor budaya, ekonomi dan masih banyak lagi faktor lainnya. Faktor Langsung 1. Asupan Gizi Balita Asupan  gizi  yang  adekuat  sangat  diperlukan  untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh balita. Masa kritis ini merupakan masa saat balita akan mengalami tumbuh kembang dan tumbuh kejar. Balita yang mengalami kekurangan gizi sebelumnya masih dapat diperbaiki dengan asupan yang baik sehingga dapat melakukan tumbuh kejar sesuai dengan perkembangannya. Namun apabila intervensinya terlambat balita tidak akan dapat mengejar keterlambatan pertumbu

Apa Saja Dampak Stunting?

Dampak Stunting pada Anak ! Foto: dampak Stunting/ created: Nova Eliza Seperti yang sudah dijelaskan bahwa stunting merupakan  kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, karena kekurangan gizi kronis atau infeksi kronis, serta stimulasi psikososial atau pola asuh orang tua yang tidak memadai. Kondisi gangguan-gangguan tersebut, akhirnya memberikan dampak bagi anak, baik dalam aspek kesehatan maupun aspek psikologisnya. Bagaimana pemetaan dampaknya? Pertama, dari aspek kesehatan. Anak stunting bisa mengalami gangguan gizi, yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan otak, fisik dan organ-organ penting sehingga tidak dapat berkembang dengan optimal.  Dampak jangka panjang pada aspek kesehatan anak stunting yaitu perkembangan otaknya tidak optimal, yang bisa memengaruhi kemampuan kognitif anak dan pertumbuhan badannya yang cenderung pendek. Anak dengan stunting juga berisiko mengalami hipertensi, obesitas, sakit jantung dan lain sebagainya.  Kedua, dari aspek psikologis. Dampa

Tips Cegah Stunting!

Bagaimana sih cara mencegah Stunting? Foto: pencegahan Stunting/ created: Nova Eliza Periode yang paling kritis  dalam   penanggulangan   stunting   dimulai   sejak   janin   dalam   kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang disebut dengan periode emas (seribu hari pertama kehidupan). Oleh karena itu perbaikan gizi diprioritaskan pada usia seribu hari pertama kehidupan yaitu 270 hari selama kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkannya. Untuk mencapai pertumbuhan optimal maka seorang anak perlu mendapat asupan gizi yang baik dan diikuti oleh dukungan kesehatan lingkungan. Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu hari pertama kehidupan, meliputi : Pada ibu hamil Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara terbaik dalam   mengatasi   stunting.   Ibu   hamil   perlu   mendapat   makanan yang baik, sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), maka perlu diberikan maka

[VIDEO] Perilaku Penting, Cegah Stunting !

Cegah Stunting itu Penting, Sejak Kehamilan Mencegah stunting dapat kita mulai sejak kehamilan dengan mengkonsumsi  makanan bergizi seimbang dan minum  suplementasi tablet zat besi atau tambah darah, karena ibu hamil minimal mengkonsumsi 90 tablet selama kehamilan agar terhindar dari risiko anemia. Setelah itu, berikan  ASI  eksklusif   kepada b uah hati sampai  umur  6  bulan  dan  dilanjutkan dengan memberikan makanan pendamping ASI yaitu MP-ASI yang cukup jumlah dan kualitasnya. Mem antau pertumbuhan balita di posyandu merupakan upaya yang sangat strategis untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan. Perilaku yang tidak kalah penting yaitu meningkatkan  akses  terhadap  air  bersih   dan  fasilitas  sanitasi,  serta menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, i ntervensi   gizi   saja   belum   cukup   untuk   mengatasi   masalah stunting.  Faktor  sanitasi  dan  kebersihan  lingkungan  berpengaruh  pula untuk kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang anak, karena anak usia di ba

Mewaspadai 1000 HPK

masa 1000 HPK Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan  bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Pada  masa inilah proses tumbuh kembang seorang anak  dimulai. Keluarga merupakan unit utama dalam  menentukan masa depan anak, untuk memberikan  perawatan dan pengasuhan yang berkualitas sesuai  dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode 1000 hari, yaitu 270 hari selama kehamilan  dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi  merupakan periode sensitif karena akibat yang  ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat  permanen dan tidak dapat diperbaiki. Dampak dari 1000 hari pertama kehidupan tidak hanya pada  pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan  mental dan kecerdasan anak. Bila 1000 HPK anak  tidak optimal, maka pada saat dewasa tidak hanya  tinggi badan anak akan menjadi tidak optimal, namun  kualitas kerja dan produktivitasnya juga akan rendah,   sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia  Indonesia dan daya saing bangsa di masa depan. Aga

IMD dan ASI Ekslusif: Millenial Parents Wajib Tahu!

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Segera setelah lahir, bayi ditaruh di dada ibu. Biarkan dia bergerak, mencari puting ibu dan menyusu. Ini yang namanya IMD (Inisiasi Menyusu Dini). Kelihatannya sepele tapi sewatu IMD, terjadi banyak peristiwa luar biasa.  Terjadi pengaturan suhu badan bayi. Kalau tubuh bayi dingin, menempel di kulit ibu membuat suhu tubuhnya hangat.  Tendangan bayi merangsang kontraksi rahim, membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan. Saat menjilat kulit ibu, bayi menelan bakteri baik dari kulit ibu untuk menjadi pelindung dari berbagai penyakit.  Saat kontak kulit antara ibu dan bayi, muncul rasa tenang pada bayi.  Bayi mendapat kolostrum atau susu pertama yang berwarna kekuning-kuningan. Orang dulu menyebut kolostrum sebagai susu basi. Makanya, banyak yang membuangnya. Padahal itu adalah zat gizi yang ajaib. Kolostrum membentuk daya tahan bayi agar tidak mudah sakit. Kolostrum juga mematangkan dinding usus bayi, mencegah bayi kuning dan lain sebagainya.

Panduan Gizi Seimbang untuk Berat Badan Ideal

Gizi Seimbang Gizi Seimbang Kebanyakan orang lebih mengenal slogan 4 sehat 5 sempurna ketimbang Gizi Seimbang. Bisa dimaklumi, karena 4 sehat 5 sempurna lebih dahulu dikampanyekan dan sudah menempel di benak orang. Tapi sekarang ahli gizi tidak bicara lagi tentang 4 sehat 5 sempurna. Sudah tutup buku. Makan bukan hanya masalah ragam atau jenis makanan (5 macam), tapi ada perkara banyak atau porsinya. Selain itu, susu bukanlah makanan pemuncak, yang paling sempurna. Tidak ada satu pun bahan makanan yang bisa memenuhi semua kebutuhan tubuh. Dengan kata lain, semua kelompok makanan diperlukan dalam porsi yang berbeda-beda. Salah satu cara mencegah agar terhindar dari risiko Stunting adalah Konsumsi makanan bergizi seimbang. Sebenarnya apa sih itu Gizi Seimbang? Sekarang kita akan bicara tentang Gizi Seimbang. Mendengar istilah Gizi Seimbang orang kerap bingung dan bertanya-tanya. Seimbang itu apa? Seimbang antara apa dan apa? Wajar, karena kalau kita mendengar kata seimbang, pikiran kita

Remaja Putri Peduli Anemia

Remaja Putri? Minum Tablet Tambah Darah Remaja Putri minum TTD Lebih dari seperlima remaja putri mengalami anemia. Bila mereka dibiarkan anemia sampai menikah lalu kemudian hamil, anak yang dilahirkan nanti berisiko mengalami stunting. Berisiko stunting maksudnya tidak otomatis jadi stunting tapi ada peluang mengalami stunting, bila tidak dicegah lebih lanjut. Anemia dikenal secara umum sebagai kurang darah. Apakah itu artinya jumlah atau volume darah yang  kurang?   Sebetulnya bukan volume darah yang kurang tapi sel darah merah yang kurang . Sel darah merah mengandung Hemoglobin (Hb) yang bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.  Hemoglobin dibentuk oleh zat besi. Jadi, bila zat besi  kurang, kurang pula Hemoglobin dalam darah.  Remaja dikatakan mengalamai anemia bila hemoglobin  (Hb) lebih rendah dari batas normal, yaitu 12g/dL  untuk remaja. Remaja yang menderita anemia akan mudah lesu, lemah, letih, lelah, dan lunglai atau dikenal dengan istilah 5L. Dampaknya t

[VIDEO] Cegah Stunting Sedari Catin

Emang bisa, masih calon pengantin cegah Stunting? Bisa bangeett dong!! Simak video berikut yaaa Salah satu langkah pencegahan stunting adalah ketika calon pengantin melakukan cek kesehatan sebelum tiga bulan menikah. Dengan tujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan dari masing-masing pasangan. Khususnya bagi calon pengantin perempuan untuk menilai kesiapan calon ibu

Yakin siap Nikah? Berencana dulu baru Melangkah

Foto : Ilustrasi Perencanaan Berkeluarga/ posmetropadang.co.id Selalu ada awal untuk setiap hal, termasuk ketika akan berumah tangga. Berbagai rencana mungkin akan memenuhi benak kamu dan pasangan. Selain berbagai rencana mengenai pesta pernikahan, kamu dan pasangan juga wajib mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan berubah tangga itu sendiri. Membangun suatu keluarga tidaklah mudah, diperlukan sebuah perencanaan yang baik dan matang. Setiap pasangan perlu menentukan keluarga seperti apa yang menjadi impian, pilihan dan harapan, jumlah anak yang diinginkan, berwawasan ke depan, bertanggung jawab dan bertaqwa kepada Tuhan yang harus diperioritaskan.  Namun, sayangnya masih banyak remaja atau anak muda yang menikah hanya agar terbebas dari pertanyaan "kapan nikah?" saja. Padahal, menikah bukan balapan yang bisa dijadikan persaingan, jadi menikah bukan tentang siapa yang deluan sampai kepada pelaminan. Tapi menikah tentang siapa yang sudah mampu paling lama bertahan dan men