Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Day 30 : Jasa Sewa Pundak

Foto: Nova Eliza Hari-hari telah berlalu, tanpa terasa telah sampai pada puncak perjanjian, perjanjian pada diri sendiri untuk menyempatkan menulis di setiap harinya selama 30 hari lamanya. Hari ini Day 30, sebagai penutup tulisan tentang Rasa, tentang rasa yang sudah dialami atau yang sedang dijalani. Tak jarang terjebak buntu juga karena tidak tahu topik apa lagi yang harus di preview. Meskipun banyak sekali hal yang dikerjakan dalam setiap harinya, tak melemahkan semangatku untuk bisa konsisten dalam update tulisan tiap harinya, sering kali harus bangun lebih pagi agar bisa memikirkan kalimat per kalimat tentang rasa yang ingin di bagi. Tak mengapa, aku bahagia melakukannya, karena ada pembaca setia dan penulis komentar setia yang menanti cerita yang aku bawa tiap harinya. Entah siapa dia, yang jelas di kolom komentar tulisan selalu tertera "Jasa Sewa Pundak" nama fanbasenya, awalnya aku sempat bingung, siapa dia dan sepertinya dia mengenal aku juga. Tapi aku te

Day 29 : Tentang Kita (Aku, Dia dan Anda)

Foto: Pantai Sumur Tiga, Sabang/ Sarah Farucha Cerita ini Tentang Kita, tentang Aku, Dia, dan Anda. Tentang Dia yang memilih pergi sampai akhirnya digantikan kembali dengan Dia yang jauh lebih menenangkan hati. Yang Allah pertemukan saat SMA dan tetap bersama sampai hari ini juga. Selalu ada untuk berbagi cerita, selalu ada untuk menerima hati yang luka, dan tak pernah bosan membuka pintu rumah meskipun sukanya datang ke rumah tiba-tiba. Sembilan tahun bersama, bersahabat dari SMA sampai dengan selesai kuliah bahkan sampai kerja. Banyak hal yang sudah kita jalani bersama mulai dari satu organisasai yang sama, dipersatukan dalam kelas yang sama hingga berada di kota yang sama saat kuliah. Awalnya hanya Aku dan Anda saja yang ada, sampai datanglah Dia di tahun keempat sebagai penyempurna formasi kami bertiga, sehingga Partner in Hijrah menjadi pilihan nama bersama. Banyak waktu yang sudah kita habisi bersama, mulai dari hal yang sederhana sampai berjuang bersama m

Day 28 : Jangan Tetesi Cinta Dengan Permata

Foto: Taman Bunga Matahari/ Nova Eliza Cinta itu membutakan, sering kali prinsip-prinsip hidup kita tunduk di bawah kecintaan akan seseorang. Saat jatuh cinta, bahkan penjahat paling jahat di muka bumi pun terlihat begitu baik di pandangan. Bahkan penipu paling penipu pun terlihat sebagai orang paling jujur di kehidupan. Begitulah cinta, mampu merubah pandangan yang kelam menjadi indah hanya karena permata kepalsuan. Jangan tetesi cinta dengan permata, tapi hujanilah dengan kasih sayang. Jangan kamu lukai dia yang sudah sabar dan sayang hanya dengan janji manis semata, tapi buktikanlah dengan ketulusan yang nyata. Tidak ada wanita yang biasa-biasa saja ketika kepercayaannya dihancurkan dengan mudahnya, sengaja membahagiakan dipermukaan padahal hanya retorika belaka. Jangan mengecewakan yang sudah setia, yang sudah percaya dan menjaga. Sebab, sekali dikecewakan pasti akan ada rasa yang berubah di hatinya. Tak peduli kamu sengaja atau bilang khilaf nantinya, yang jelas, ha

Day 27 : Aku Paham Akan Rasa Bosan

Foto: Nova Eliza Dari sekian banyak episode akhirnya kini aku mengerti alur ceritanya, bahwa yang sedari awal berjuang tak ada jaminan bahwa ia akan selalu di prioritaskan. Tak apa, namanya juga drama percintaan. Karena terkadang, yang sudah mati-matian berjuang akan kalah dengan hadirnya rasa bosan. Meskipun sudah lama menjalin hubungan. Tak mengapa, aku sebagai perempuan harus punya harga diri dan sadar diri, tak mungkin lagi tetap mengejar jika sudah tidak dicari. Sebab kodratnya perempuan itu dikejar bukan mengejar. Jika sudah dibuang tak perlu lagi berjuang. Harus tetap tegak berjalan walaupun sakit di dalam, jangan rapuh nanti mahkota kita jatuh. Sebab lelah jika harus selalu bertahan dengan orang yang tak pernah paham atas perasaan. Ratusan hari sudah kita lewati, ucapan selamat pagi dan juga pertanyaan lagi apa sudah tak terhitung lagi. Wajar, mungkin kamu bosan. Tak mengapa, aku paham dan sadar. Sudah sewajarnya jika tak semua alur berjalan sesuai dengan apa ya

Day 26 : Sukses adalah Sebuah Pilihan

Foto : Fajar di Langit Jogja/ Nova Eliza Kebanyakan diri kita menganggap bahwa sukses atau gagal merupakan takdir Allah yang ditetapkan pada diri kita. Secara prinsip, mungkin aku sepemikiran akan hal ini. Namun tentu saja, kita tidak boleh berfikir sampai disitu saja, terlalu sempit jika dibandingkan dengan besarnya harapan dan mimpi yang hendak di capai. Sebab jika begitu cara berpikir kita, maka akan berakhir pada dua hal, pertama, akan menyalahkan Allah jika ketetapannya berupa kegagalan dan tidak sesuai dengan harapan. Kedua, akan melahirkan seorang fatalis (orang yang menyerah pada nasib), mudah putus asa, dan bersikap malas-malasan. Sebenarnya sukses dan gagal adalah sebuah pilihan. Kita yang memilih jalan sukses atau gagal, kita yang memilih kiri atau kanan bahkan diri kita sendiri juga yang memilih untuk tetap maju atau malah berbalik ke belakang, semua pilihan ada di diri kita sendiri. Karena sukses atau gagal sangat tergantung atas sikap hidup yang kita pilih. Mem

Day 25 : Di Balik Kesibukanmu

Foto: Nova Eliza Aku hanya ingin diperlakukan selayaknya pasangan bukan seperti tawanan apalagi simpanan. Yang hanya diperhatikan dan dipedulikan saat kau sudah tidak ada lagi kawan untuk berbincang. Aku hanya ingin di anggap sama kehadirannya seperti teman-teman sepermainan. Bukan seperti orang asing yang kau sembunyikan atau kau jadikan orang lain saat kau tidak memerlukan bantuan. Di balik kesibukanmu, ada seseorang yang selalu menunggu, itu adalah aku. Dengan setia dan selalu rela aku mencintai dan menyayangimu, sekalipun kamu sibuk dan jarang ada waktu untuk diriku. Tetapi, aku berusaha memaklumi semua kondisimu dengan tetap berharap kamu juga bisa menghargai adanya aku setiap waktu. Sebab, setiap orang yang menunggu juga ingin dihargai dan dipeduli. Bukan dicuekan dan diabaikan. Ingin selalu diperhatikan, meski dari jarak yang saling berjauhan. Yang terpenting ada kabar dan kamu tidak selalu menghilang dengan berbagai alasan yang membuat hati serba merasa serah dan

Day 24 : Aku Ingin Menjadi Apapun Untukmu

Foto: Nova Eliza Aku ingin menjadi apapun untukmu. Menjadi sesuatu yang senantiasa ada disetiap waktumu. Aku ingin menjadi makmum di setiap shalat wajibmu. Aku ingin menjadi seseorang yang kau temui saat kau hendak pergi keluar, kecup kening sambil bilang "aku pergi sebentar". Aku ingin menjadi seseorang yang akan menemanimu untuk berbelanja pakaianmu. Seseorang yang membisikimu untuk membetulkan kemejamu saat sedang menghadapai banyak tamu. Aku ingin menjadi seseorang yang pantas-pantas saja dan tak merasa bahaya ketika menggunakan tanggal lahirmu sebagai kode akses rahasia ke tabunganku. Aku ingin menjadi siapapun untukmu. Aku ingin menjadi seseorang yang menyuapimu kuah baru mendidih dari dalam panci sembari bertanya "keasinan ya?" dan kau bisa menjawab sejujur-jujurnya tanpa basa basi karena takut menyakiti. Aku ingin menjadi seseorang yang menjadikan alasan kau beli makanan sebanyak dua porsi untuk dibawa pulang. Aku ingin menjadi seseorang yang meli

Day 23 : Belajar Mencintai Hidup

Foto: Hutan Pinus Mangunan/ Nova Eliza Hidup akan datang kepadamu membawa kejadian-kejadian, lantas memintamu memilih sikap untuk masing-masing kejadian, pilihlah yang baik agar baik pula hati dan harimu. Hargai apa yang kamu miliki sekarang baik itu sesuatu yang membuatmu bahagia ataupun derita. Kamu tidak akan pernah tahu pelukan mana yang akan menjadi yang terakhir, percakapan mana yang tidak akan pernah didengarkan lagi, pertemuan mana yang tidak akan bisa terulang lagi, bagian mana yang tidak bisa kamu pertaruhkan lagi, dan di tempat mana kamu tidak pernah bisa kembali lagi, kamu tidak pernah tahu bagaimana cerita selanjutnya dalam hidupmu akan berakhir. Selama itu berlangsung, hargai setiap saat, setiap detik, setiap momen, dan setiap waktu yang ada dalam hidup. Hargai setiap orang yang hadir dan berkeinginan untuk pergi. Ikhlaskan atas apa yang terjadi, percayalah pertemuan dan perpisahan tanpa aba-aba akan mendewasakan kamu yang masih muda. Akan mengajarkan kamu

Day 22 : Sungguh Melepasmu Aku Mampu

Foto: Senja Pantai Ngobaran Gunung Kidul/ Nova Eliza Kepadamu yang telah menjatuhkan berkali-kali yang telah mematahkan hati tanpa ada kata satupun untuk menyembuhkan kembali. Yang telah menghancurkan banyak harapan yang telah dibangun, sementara kau tidak merasa bersalah atas apa pun. Sungguh melepasmu aku mampu, karena masih bersamamu pun aku sudah lebih dulu menangis tersedu. Masih bersamamu pun aku selalu yang dikorbankan untuk segala hal. Masih bersamamu pun aku sudah lebih dulu merasa berjalan dan berjuang sendirian. Bahkan masih bersamamu pun aku sudah biasa di nomor sekiankan. Dengan begitu, sudah tidak ada lagi alasan untuk aku bisa bertahan. Pergilah, jika itu sudah menjadi sebuah keputusan dan aku tak lagi bisa melarang. Kau tak perlu berusaha untuk membuatku belajar menerima. Karena aku sudah lebih dulu berusaha untuk menerima semua kenyataannya. Kau pergi saja dan tak perlu kembali lagi, jika hanya untuk membuat luka yang sama lagi. Tak mengapa jika aku masih ter

Day 21 : Tak Mengapa Jika Belum Berjodoh

Foto : Bunga Eldeweis/ Nova Eliza Sudah cukup lama berharap. Sudah cukup lama berdoa. Sudah cukup lama bilang semoga. Sudah cukup lama mendamba. Sudah cukup lama menjalin kisah. Namun semudah itu kamu melangkah jauh untuk tinggalkan luka, kamu lebih memilih menyerah daripada menunjukkan janji-janji yang sudah terlanjur kamu bawa. Tapi anehnya kamu tidak bilang apa-apa, hanya diam membisu dan berbalik arah. Aku terpaku, terpangga seakan yang disaksikan hanya ilusi belaka. Tapi aku sadar bahwa yang dirasa memang begitu adanya, kenyataan kita tak lagi bersama. Kisah yang sudah terjalin lama bahkan tahunan lamanya belum tentu selalu menjanjikan akhir bahagia, masih bisa seketika berubah menjadi luka. Sungguh aku tak pernah menyesali semua ini, atas segalanya yang telah terjadi. Meski pada akhirnya, aku kalah dengan perasaaanku sendiri namun bukan berarti aku tidak mampu berjalan lebih jauh lagi. Awalnya mungkin kota terasa sepi tanpa hangat sapamu. Gemersik angin tak lagi te

Day 20 : Hati-Hati Saat Akan Menaruh Hati

Foto: Taman Bunga Matahari Jogjakarta/ Nova Eliza Mungkin saat ini kita sedang merasa sepi dan sudah terlalu lama menutup diri. Efek hati sudah berkali-kali disakiti dan perasaan trauma jika hati akan hancur lagi. Diri ini sudah terlalu paham bagaimana rasanya saat kecewa dan mengerti sekali bagaimana perihnya saat patah hati, sudah paham betul bagaimana rasanya terluka, lalu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyembuhkan seluruhnya. Maka perlu bagi kita untuk tetap berhati-hati agar patah hati tidak terulang kembali. Cerita lama yang pernah terjadi agar tidak terulang kedua kali. Kita tetap harus waspada, karena tidak semua cinta akan selalu berakhir bahagia. Bukankah kita sudah pernah merasakan bagaimana bahagia harus berganti dengan pahitnya juga? Merakit kembali hati yang pecah dan mengutip kembali sisa-sisa luka merupakan waktu terberat saat putus cinta. Seringnya si dia hanya meninggalkan sendiri tanpa pernah melirik lagi. Seakan semua ini berakhir karena salahk

Day 19 : Tak Perlu Jadi yang Tercantik!

Foto : Nova Eliza Mungkin kita masih sering berfikir bahwa jadi wanita yang lebih cantik itu pasti lebih enak? lebih diperlakukan dengan baik dan lebih mudah dimaklumi atau dimaafkan kesalahannya? Padahal belum tentu. Bisa saja malah orang tersebut merasa rendah diri saat kinerjanya hanya dinilai karena parasnya yang cantik dan seakan karirnya tinggi karena fisiknya yang bagus dan sesuai ekspektasi, bukan karena prestasinya yang dia raih sendiri dengan gigih. Nah, lho? Terus kita yang hanya melihat dari cover luar saja tanpa sadar jadi suka membandingkan diri kita dengan orang tersebut, lantas kita menjadi kurang bersyukur atas apa yang ada pada diri, jadi merasa kurang dan salah sendiri. Sakit hati dan minder sendiri sering terjadi karena kita merasa cantiknya diri kita tidak sesuai dengan ekspektasi yang sudah kita ciptakan sendiri. Padahal standar kecantikan tiap orang saja berbeda-beda. Cantik itu relatif. Kita tidak perlu harus menjadi yang tercantik, karena memang

Day 18 : Aceh Singkil dan Ceritanya

Foto: Penyebrangan Kuala Baru, Singkil/ Nova Eliza Kabupaten Aceh Singkil merupakan satu-satunya daerah tertinggal dan termiskin di Provinsi Aceh yang ditetapkan Presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 131 tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019. Pertama kali mengetahui penempatan kerja akan berada di tempat ini yang terbayang olehku adalah suasana sepi dan jauh dari keramaian. Perasaan berdebar seakan diri ini tidak siap untuk dicampakkan ke lubang pedesaan. Belum lagi banyaknya omongan orang yang menakutkan tentang hal-hal yang belum tentu benar, seperti banyaknya buaya liar yang tersebar hampir di seluruh sungai serta banyaknya lelaki hidung belang, Eh. Ditambah lagi tentang ilmu hitam atau hal semacamnya yang menganggu pikiran. Meskipun begitu, diri ini selalu di tuntut untuk siap menerima segala hal demi pengabdian. Dengan berat hati, perasaan takut, sedikit deg-deg-an akupun di antar keluarga inti ke tempat mandahan, ke tempat baru yang akan ak

Day 17 : Ketika Keinginan Dikabulkan Tuhan

FOTO : Nova Eliza Berteman itu bisa dengan siapa saja, komunikasi itu bisa dari mana saja, tidak harus berjumpa dulu baru bisa kenal. Tidak harus dekat dulu baru bisa akrab. Terkadang ada yang tanpa sadar bisa langsung nyambung padahal baru pertama berhubung, bisa langsung merasa nyaman padahal baru pertama berkenalan. Begitulah terkadang, teori yang tidak selalu sama dengan reality. Sebulan yang lalu, aku berkenalan dengan teman baru yang berasal dari salah satu kota yang ada di Provinsi Aceh. Salah satu temannya yang kebetulan juga teman kerjaku menjadi topik pertama obrolan di chatting box sosial media, berlanjut hingga ke rutinitas pekerjaan sampai pada makanan kesukaan. Dia merupakan salah satu karyawan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi di Indonesia. Tidak jarang aku malah lebih sering curhat masalah kerjaan daripada yang lainnya, dia yang sudah dulu terjun di dunia pekerjaan mampu memberikan solusi atas permasalahan. Tanpa sengaja berkenalan, berencana

Day 16 : Setelah Perjalanan Panjang

Foto : Nova Eliza Pulang adalah kata paling nyaman setelah pencarian panjang. Kata paling di tunggu setelah melangkah jauh. Kata yang paling di nanti setelah memilih untuk pergi. Dan kata yang paling di rindu setelah perpisahan mengadu. Pulang menjadi kata yang paling ampuh untuk kembali, karena sejauh apapun kita pergi, selalu ada alasan untuk kembali. Demi kembali pulang dan sampai ke pelukan, aku pun rela menempuh perjalanan panjang yang membutuhkan waktu berpuluh-puluh waktu. Perjalanan 22 jam pun aku lalui demi bertemu orang-orang yang aku rindu. Tiket travel perjalanan untuk pulang pun tanpa ragu aku pesan dan hotel sebagai tempat peristirahatan pun tanpa pikir panjang aku booking. Begitulah perjuangan untuk bisa sampai ke kampung halaman, waktu dan keberanian sangat dipertaruhkan untuk bisa sampai ke tujuan. Dua malam sahur dan berbuka diperjalanan tidak membuat ku menyesal karena telah memilih pulang daripada menetap di kampung orang. Melakukan perjalanan sendiria

Day 15 : Kota dan Kenangannya

FOTO: Kota Lama/ Nova Eliza Berat rasanya hati dan diri ini untuk datang kembali pada kota yang sudah pernah mengukir banyak cerita dan kesan romansa. Meskipun hanya berada sesaat sebagai persinggahan tetap saja tiba-tiba hati menjadi perih lagi terbawa perasaan. Seketika mata langsung melihat bayangan diri yang dulu pernah sangat ceria di setiap sudut kota. Perasaan sedih atau benci pun terkadang datang menghampiri, di saat diri ini sedang di alam halusinasi. Entah apa yang telah terjadi, hingga berakhir begini. Sehingga kita tidak bisa lagi saling sapa walaupun sedang berada di kota yang sama. Sakit hati berulang kali terus saja terjadi setiap aku datang lagi ke kota ini. Kotanya yang salah atau kenangannya yang begitu parah. Entahlah, aku hanya bisa berdiam diri duduk di sisi kiri mobil taksi sambil sesekali memandangi keindahan sudut kota yang sedikit aku benci ini. “tak begitu buruk”, batinku menguatkan. Hati berusaha untuk di tata agar kembali melihat dan menginga

Day 14 : Kembali Rindu

FOTO: Nova Eliza Belum tentu orang yang tiba-tiba berhenti peduli pada kita, ia akan benar-benar tidak lagi ingin tahu tentang kita. Bisa jadi, ia hanya menyembunyikan perasaan malu karena dulu sudah memilih pergi daripada mengobati. Rindu dalam diam terkadang menjadi pilihan di saat diri merasa tidak wajar jika harus menyapa lagi. Hati siapa yang tahu, cinta bisa seketika berubah menjadi benci dan benci bisa saja berubah menjadi cinta. Begitulah kata pepatah, jangan terlalu lebay dalam mencinta dan jangan juga terlalu berlebihan dalam membenci yang ada malah malu sendiri. Jika rindu maksa datang kembali, kamu bisa apa?. Pergi untuk menghindari pun tiada arti jika rindu tetap mengikuti. Bisa saja, suatu saat nanti rindu akan membawamu kembali pada seseorang yang dulu kau benci ini. Seseorang yang sudah kau tinggalkan dan menanggung lukanya sendiri. Saat dia butuh, kau sama sekali tidak peduli.   Kau lebih memilih untuk mematahkan hati daripada memberi kesempatan untuk

Day 13 : Dia yang Allah Hadirkan untuk Mengajarkan

Foto: Nova Eliza Terkadang Allah perlu gelapkan dunia kita sejenak, agar kita bisa melihat cahaya-Nya dengan jelas. Wajar saja perasaan sedih, kecewa, tersesat dan tak tau arah tiba-tiba sangat mendominasi di saat putus cinta. Kehilangan arah dan tak tahu harus kemana terkadang menjadi masalah utama saat di landa masalah. Pilihannya hanya dua, tetap berdiam diri tanpa memperbaiki atau mencoba menggali potensi diri untuk menyemangati dan membuktikan pada diri bahwa kita bisa menjadi lebih lagi. Ingin rasanya mencoba menulis tentang apa saja yang sudah dan yang pernah dijalani, agar suatu hari nanti jika di landa sedih lagi bisa membuka kembali tulisan-tulisan yang sudah pernah ditulis untuk menjadi penyemangat diri sendiri. Tapi saat itu, rasanya masih terlalu malu dan tidak berani untuk memulai, hingga ingin menulis yang terus menjadi angan. Sampai akhirnya tiba-tiba Allah hadirkan teman. Teman untuk meretas rasa kesepian, temen untuk bisa mengajarkan, dan teman yang membawa

Day 12 : Teruntuk Lelakiku Kelak

FOTO : Nova Eliza Teruntuk lelakiku kelak, baca baik-baik yaa Perempuan adalah anak-anak yang tak pernah dewasa. Setua apapun usianya, seorang perempuan selalu ingin dianggap seperti anak-anak. Senantiasa manja dan setiap waktu memerlukan perhatian.  Jadi kepada laki-laki, bersabarlah atas ngambeknya, atas cemberutnya, atas marahnya, atas mood swingnya dan sikapnya yang kadang berlebihan. Jadilah laki-laki yang selalu mencintai, menghargai, dan melindungi wanitanya, yang tidak suka mengumbar janji-janji tapi berkomitmen memberi bukti. Sejatinya, pertama kamu akan menikahi seorang manusia (biasa), sudah seharusnya kamu bisa menerima setiap kekurangan yang ada.  Kedua kamu menikahi seorang perempuan, sudah sepantasnya kamu perlakukan dia dengan kasih sayang dan kelembutan. Ketiga sadarilah, wanitamu seorang Hamba Allah yang mungkin bisa berbuat salah, sudah kewajibanmulah mengingatkan agar tidak masuk dalam lubang kekhilafan. Meskipun sedikit rumit, tapi hati, jiwa, dan r

Day 11 : Jangan Nikah Muda

Foto : Nova Eliza Jangan nikah muda, jika kamu menikah hanya karena kamu sudah jenuh sekolah atau kuliah. Jangan nikah muda, jika kamu menikah hanya karena sudah bosan ditanya kapan nikah. Jangan nikah muda, jika kamu menikah karena tidak kuat melihat temanmu satu persatu sudah melepas masa lajangnya. Jangan nikah muda, jika semua itu alasan utamamu untuk menikah. Jangan terburu-buru kawan, tenang saja. Namun juga jangan terlalu santai. Menikahlah jika kamu sudah merasa inilah saatnya dan sudah siap menerima segala sesuatunya. Sebab, menikah itu bukan hanya sekedar menyatukan kamu dan dia, melainkan bagaimana membangun sebuah rumah tangga. Rumah tangga yang SAMAWA, bukan hanya sekedar kata melainkan sesuai realita yang nyata. Menikah bukan balapan yang bisa dijadikan persaingan, jadi menikah bukan tentang siapa yang deluan sampai kepada pelaminan. Tapi menikah tentang siapa yang sudah mampu paling lama bertahan dan mengerti tujuan. Dan untuk bertahan lama, kuncinya ada p

Day 10 : Rindu Akan Pulang

FOTO : Jakarta, Indonesia/ Nova Eliza Hari ini tepat hari kesepuluh Ramadhan. Tapi hilal untuk bisa melepas kerinduan pulang kampung halaman sepertinya belum juga kelihatan. Perasaan rindu untuk pulang terkadang selalu datang menyerang. Bagaimana tidak rindu, jika aku berada disini jauh dari keluarga dan harus hidup sendiri di rumah, Alhamdulillah ada tetangga yang bisa dijadikan saudara.  Padahal Ramadhan tidak di rumah orangtua sudah bertahun-tahun aku jalani sebelumnya, semasa kuliah tepatnya, bisa dibilang ini bukan hal pertama harusnya. Tapi entah kenapa yang kali ini serasa luar biasa beratnya. Mungkin, karena ini kali pertama jauh dari keluarga dan siapa-siapa, yang dulunya masih tinggal di rumah saudara. Kalaupun tidak pulang ke rumah utama, masih tak masalah rasanya karena ramai sanak keluarga di rumah kedua.  Bangun sahur dan berbuka sendirian itu tidak cukup hanya makanan saja yang perlu dipersiapkan, tapi hati yang tegar juga harus disajikan. Perasaan ikhlas

Pengertian Kontrasepsi dan Macam Alat Kontrasepsi

Foto : aplikasi.kkbpk.bkkbn Pengertian Kontrasepsi Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti "melawan" atau "mencegah", sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maka, Kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua-duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan (Suratun dan Manurung, 2008). Cara Kontrasepsi Ada dua pembagian cara kontrasepsi, yaitu cara kontrasepsi sederhana dan cara kontrasepsi modern. 1. Kontrasepsi Sederhana Kontrasepsi sederhana terbagi atas kontrasepsi tanpa alat dan kontrasepsi dengan alat/obat. Kontrasepsi sederhana tanpa alat dapat dilakukan dengan senggama terputus, pantang berkala

Day 9 : Jangan Pandang Aku Sebelah Mata

Foto: Hutan Mangrove Kota Langsa/ Nova Eliza Aku mungkin  bukan yang terbaik. Jika pernah atau mungkin suatu saat kamu temukan titik lemah dan kekuranganku tanpa disengaja, percayalah bahwa aku sebisa mungkin untuk tidak menyusahkanmu karena itu. Jika kelak kamu temui sisi kelam masa laluku, percayalah bahwa aku sudah sangat berusaha untuk memperbaiki semua itu.  Aku rasa, setiap manusia pasti memiliki masa lalu, masa kelam, dan masa yang tidak ingin di umbar. Saling memahami, mengerti, dan menemani mungkin bisa jadi solusi pada diri yang hampir lemah ini. Menerka dan melihat seseorang dengan sebelah mata bukan hanya membawa orang itu semakin tersudut dengan ketidakbenaran melainkan juga akan membawa dirimu sendiri semakin terseret pada rasa ketidakmanusiaan.  Mencari kebenaran sebelum menjatuhkan itu hal yang sangat penting dilakukan, barang kali dengan begini kita bisa saling memberi solusi tentang apa yang sedang dihadapi. Menunjukkan rasa empati meskipun pada orang y

[VIDEO] : Lebih Aman dan Nyaman Pakai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan serta menghentikan kesuburan yang digunakan dengan jangka panjang, yang meliputi IUD (Intra Uterine Device), Implan (susuk KB) dan kontap (Kontrasepsi mantap) yaitu Vasektomi dan Tubektomi

Day 8 : Sebatas Pernah Ada

Foto: Nova Eliza Kukira aku jadi pemenang, tapi ternyata terbuang. Kukira aku adalah inginmu, tapi ternyata aku hanya pengganggu. Dengan begini, kamu membuktikan bahwa aku sepenuhnya keliru.  Awalnya mungkin aku rapuh, hancur, dan kecewa akan semua sikap akhirmu kepadaku, tiba-tiba menjauh tanpa penjelasan, ditanya malah marah kemudian, pergi meninggalkan tanpa alasan. Ditinggal pergi malah datang menghampiri, bertingkah semaumu itu memang keahlianmu. Terjebak dalam keraguan itu harusnya cukup kamu dan dirimu saja yang tahu, tak perlu ikut aku juga kedalamnya. Memutuskan untuk tidak melanjutkan tak akan menjadi masalah jika dibaluti dengan penjelasan. Menjadi asing dengan sengaja akan jauh lebih baik daripada sengaja meninggalkan tanpa kepastian. Apapun itu perlu diputuskan dengan matang. Meskipun begitu aku akan tetap bersyukur karena pernah mengenal dirimu, pernah menjadi bagian- bagian di hidupmu, pernah menemani hari-hari mu, pernah menjadi peluk yang menghangat